Sunday, May 31, 2015

Geografi Regional Brunei Darussalam

DESKRIPSI UMUM

Fisiografi
Sebagian besar wilayah Brunei Darussalam terdiri dari dataran. Bagian pantai berupa rawa-rawa dengan hutan bakau, tetapi makin jauh ke pedalaman tanah makin berbukit-bukit dengan ketinggian kurang dari 100 m. Di perbatasan dengan Sarawak terdapat daerah berbukit-bukit dengan ketinggian di atas 300 m.
   Brunei Darussalam bagian Timur lebih tinggi daripada bagian Barat. Di ujung Selatan daerah Temburong terdapat sebuah bukit bernama Bukit Pagon (1.850 m). Di Brunei Darussalam Barat terdapat tiga sungai yang besar, yakni Sungai Belait, Sungai Tutong, dan Sungai Brunei. Sungai terpanjang adalah Sungai Belait dan yang terpendek adalah Sungai Brunei. Brunei Darussalam beriklim tropis. Suhu rata-rata 24°-31° C. Daerah pantai dan dataran rendah menerima hujan sebanyak 2.500 mm per tahun, sedang di daerah berbukit-bukit di Selatan curah hujan tercatat sebanyak 4.000 mm per tahun. Musim hujan jatuh pada bulan November-Mei dan musim kemarau pada bulan Juni-Agustus.
Kira-kira 20% hutan Negara ini sudah ditebangi untuk pertanian. Tetapi masih ada sekitar 43% wilayah yang tertutup hutan basah tropis dengan berbagai jenis kayu keras. Di sepanjang pantai tumbuh pohon Casuarina yang digunakan sebagai tanaman pelindung, sedang di daratan yang tidak banyak mendapat pengairan terdapat hutan jati dan hutan bakau.
 Penduduk
Pada tahun 1981 jumlah penduduk Brunei Darussalam tercatat sebanyak 200.000 jiwa, enam tahun kemudian menjadi 232.600, dan saat ini naik menjadi 268.000. Pertambahan ini terutama disebabkan oleh banyaknya pendatang yang bekerja di perusahaan minyak negara ini.
Sebagian besar penduduk tinggal di kota, terutama Ibu Kota Bandar Seri Begawan, Seria, dan Kuala Belait, yang lain mendiami lembah-lembah di sepanjang sungai.
Mayoritas penduduk merupakan suku Melayu dan “Para Melayu” (Melanau, Kedayan, Bisayah, Beluit, dan Bukit), penduduk asli, yang mencakup suku Daya Barat, Iban, Murut, Kelabit, dan Dusun, hanya sedikit. Komposisi kelompok etnik tercatat sebagai berikut: Melayu (69%), China (18%), penduduk pribumi lain (5%), dan selebihnya kelompok etnik lain. Hampir dua pertiga dari seluruh penduduk menganut agama Islam, agama resmi di negeri ini. Kelompok agama minoritas yang terbesar adalah Budha dan Kristen.
Brunei Darussalam tergolong Negara makmur. Kegiatan social berkembang dengan baik. Untuk mereka yang cukup umur, cacat, dan sakit disediakan dana khusus. Pelayanan medis menggunakan “Dokter-Terbang” dan “Apotik-Keliling” untuk memberikan pelayanan sampai ke desa-desa.
Lebih dari 85% penduduk yan berusia 15 tahun ke atas sudah bebas dari buta aksara. Pada tingkat dasar dan menengah, pendidikan diberikan dalam bahasa Melayu (bahasa resmi), Inggris, dan China. Pendidikan dasar dibebaskan dari biaya. Bagi anak-anak sekolah dari daerah terpencil diberikan pondokan dan transport gratis. Perguruan tinggi pertama di negeri ini, yaitu Universitas Brunei Darussalam, didirkan pada tahun 1985.
Ekonomi
Ekonomi Brunei Darussalam bertumpu pada ekspor hasil minyak bumi. Dari ekspor per tahun, Brunei Darussalam berhasil mengumpulkan pemasukan Negara sebesar kira-kira Br$ 6,5 milyar (minyak mentah 54%, gas alam 43%, ekstrasi minyak 1,5%, dan lain-lain 1,5%). Ladang minyak terbesar terdapat di Seria dan lepas pantai Kuala Belait, Ampar dan Jerudong. Sebagian besar minyak mentah disalurkan melalui pipa ke pabrik penyulingan di Miri dan Lutong (Sarawak). Hasilnya di ekspor ke berbagai Negara, di antaranya Jepang, Thailand, Singapura, Amerika Serikat, dan Korea Selatan.

Hasil pertanian kebanyakan digunakan untuk konsumsi dalam negeri, begitu pula hasil perikanan dan peternakan. Tanaman terutama di Brunei Darussalam adalah padi, tetapi tidak sedikit penduduk yang menanam jagung, kelapa, dan sagu. Industri belum begitu berkembang. Oleh sebab itu, barang-barang seperti tekstil, mesin-mesin pertanian, alat transportasi dan bahan-bahan pangan harus diimpor, antara lain dari Singapura, Jepang, Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Thailand, Australia, dan Taiwan.

No comments: