Saturday, May 30, 2015

Geografi Regional Filipina

DESKRIPSI UMUM

Fisiografi
Filipina terdiri dari rangkaian ribuan pulau besar dan kecil (sekitar 7.100 pulau). Tetapi dari semua pulau itu hanya sekitar 880 yang berpenduduk. Pulau-pulau terbesar di antaranya adalah Pulau Luzon, Pulau Mindanao, Pulau Samar, Pulau Negros, Pulau Palawan, Pulau Panay, Pulau Mindoro, Pulau Leyte, Pulau Cebu, dan Pulau Bohol.
Pulau-pulau itu biasanya dikelompokkan menjadi 4 kelompok:
1.      Pulau Luzon
2.      Kepulauan Visayan
3.      Kepulauan Mindanao
4.      Kepulauan Palawan dan Sulu
Di bagian Timur rangkaian pulau tersebut terdapat Palung Mindanao (Palung Filipina), salah satu laut terdalam di dunia (sekitar 11.500 m).
Di Filipina banyak terdapat pegunungan, sebagian besar di antaranya berjajar searah dengan kepulauan tersebut, yang dalam peta tampak seperti kapak besar. Di Pulau Luzon, Pegunungan Cordillera Central, tampak sebagai tulang punggung pulau itu dan terdiri dari dua-tiga jajaran yang parallel dengan ketinggian rata-rata 1.650 m. Barisan Sierra Madre memanjang di pantai Timur Laut (panjang 560 km dan lebar 15 – 50 km). Di propinsi Nueva Vizcaya, Pegunungan Cordillera Central dan Pegunungan Sierra Madre membentang bersama-sama dan membentuk Pegunungan Caraballo. Pegunungan Ilocos memanjang di daerah pantai Barat Laut dengan ketinggian kadang-kadang labih dari 1.525 m. Di bagian Barat daya terdapat Pegunungan Zambales, yang memuncak di High Peak (2.037 m).
Pulau-pulau lain juga bergunung-gunung. Di Pulau Mindanao menonjol Pegunungan Diuata yang membujur sepanjang sepanjang pantai Timur, seakan-akan terjepit di antara daerah pantai di Timur dan lembah Sungai Agusan yang subur di Barat. Di Selatan Sungai Mindanao menjulang Gunung Apo (2.954 m), sebuah gunung api aktif dan tertinggi di Filipina.
Selain itu masih banyak gunung berapi lain di negeri ini. Misalnya, Gunung Mayon (2.421 m), dan Gunung Taal yang terletak di tengah Danau Taal yang mungkin merupakan gunung berapi terendah di dunia.
Hanya ada beberapa dataran rendah yang tergolong luas dio negeri ini. Dataran di daerah pantainya tidak ada yang mempunyai lebar lebih dari 3 km. Di daerah pegunungan terdapat beberapa dataran tinggi, dataran Cagayai dan Bihon (di Luzon), lembah Sungai Agusan, dan Sungai Mindanao (di Mindanao).
Sungai utama di negeri ini adalah Sungai Cagayan (344 km), Sungai Agno, Sungai Pampanga (di Pulau Luzon), Sungan Agusan, dan Sungai Mindanao (di Mindanao), Sungai Pasig, yang mengalir lewat kota Manila dapat dilayari kapal kecil dan cukup penting perdagangan.
Iklim
Ikim di Filipina dipengaruhi oleh ciri pulau-pulaunya, posisinya di daerah tropis, barisan reliefnya, angina yang bertiup, dan ketinggian tiap daerah. Pengaruh garis balik hanya sedikit, bisa dikatakan, Zamboanga di Selatan dan Aparri di Utara mempunyai iklim yang sama. Barisan pegunungan sangat mempengaruhi iklim setempat, sedangkan laut mempengaruhi iklim pulau-pulau kecil.
Hujan turun secara tetap di semua daerah berkisar dari 1.275 mm hingga 4.550 mm per tahun. Biasanya bagian Barat lebih banyak menerima hujan dari angina musim Barat daya (2.150 – 2.550 mm per tahun). Angin topan menambah hujan di bagian Timur (Oktober – November). Setiap tahun antara bulan Juni dan Desember, Filipina dilanda angin topan yang hebat. Wilayah yang sering dilanda topan adalah wilayah pantai Timur. Bagian pedalaman Pulau Luzon, Pulau Mindanao, dan Kepulauan Visayan menerima hujan 1.650-1.900 mm per tahun (kebanyakan dalam bulan Juni-September). Sedangkan Pulau Bohol, bagian Timur Pulau Leyte, dan bagian tengah Pulau Mindanao menerima 1.900-2.150 mm per tahun.
Flora dan Fauna
Sebagian hutan Filipina sudah dibabat untuk peratanian. Sebagian lagi habis dibakar dan digantikan oleh alang-alang. Tetapi lebih dari 40% daratan negeri ini masih tertutup hutan terutama di kawasan pegunungan.
Kebanyakan vegetasi negeri ini sejenis dengan vegetasi Kalimantan. Hutannya ditumbuhi oleh berbagai jenis pohon berkayu keras maupun lunak, termasuk mahoni dan pinus. Tumbuhan paku mencapai ribuan jenis. Kelapa dan bakau banyak tumbuh di tepi pantai.
Hutan Filipina didiami oleh berbagai hewan liar. Berdasarkan penemuan fosil, ditemukan bahwa gajah pernah ada di negeri ini. Mamalia lain yang masih hidup antara lain rusa, anoa, monyet, trenggiling, lemur, kancil, dan luwak. Di antara reptilian terdapat buaya, kura-kura, dan berbagai jenis ular.
Penduduk
Filipina berpenduduk sekitar 6.609.000 jiwa. Daerah yang paling padat penduduknya adalah daerah yang subur dan yang paling intensif dibudidayakan, yakni daerah Pulau Ilocos, bagian tengah Pulau Luzon, Pulau Cebu, Pulau Negros, dan Pulau Panay. Sedangkan daerah yang paling jarang penduduknya adalah daerah pantai Timur Laut Pulau Luzon, bagian Selatan dan pedalaman Mindanao, Pulau Palawan, nagian Barat Pulau Mindoro.
Jumlah penduduk Filipina berkembang dengan pesat. Untuk mengendalikan laju pertambahan penduduk, pemerintah menggalakan program Keluarga Berencana. Untuk menghadapi ledakan penduduk, pemerintah mendorong petani untuk meningkatkan produksi bahan makanan dan mendesak para pengusaha untuk memperluas lapangan kerja.
Mayoritas penduduk Filipina adalah keturunan Melayu yang dating dari Malaysia dan Indonesia. Sebagian kecil penduduk termasuk kelompok etnik China, Mestizo (campuran orang Melayu dan Spanyol), Negrito (keturunan penduduk asli).
Bahasa resmi di Filipina adalah Pilipino, yang didasarkan pada bahasa Tagalog, salah satu dialek Melayu. Bahasa daerah yang digunakan penduduk adalah bahasa Tagalog, Cebuano, Ilocano, Ilongo. Sebagian besar orang Filipina menggunakan bahasa Inggris, bahkan Filipina merupakan negara pemakai bahasa Inggris terbesar ke-3 di dunia. Tetapi bahasa Pilipino lambat laun menggantikan bahasa Inggris di sekolah-sekolah dan siaran radio. Bahasa Arab juga diajarkan di daerah Islam.
Filipina merupakan satu-satunya Negara di Asia yang mayoritas penduduknya menganut agama Kristen. Lebih dari 93% rakyatnya beragama Kristen.
Kira-kira 89% rakyat Filipina sudah bebas dari buta aksara. Pendidikan dasar diberikan secara gratis dan diwajibkan. Perguruan tinggi terbesar adalah Universitas Filipina dan Universitas St. Thomas.
Ekonomi
Pertanian merupakan tumpuan ekonomi Filipina. Sebab, selain mampu menyerap tenaga kerja sebesar 40%. Hasilnya pun hampir memenuhi kebutuhan pangan seluruh penduduk, kendati dari seluruh wilayahnya baru 27% yang dibudidayakan.
Hutannya yang mencakup sekitar 36% dari seluruh wilayah Filipina, ditumbuhi berbagai jenis pohon yang bernilai tinggi untuk perdagangan, di antaranya pohon banian, bedar, eboni, pinus, dan mahoni. Bambu, yang dapat tumbuh di seluruh negeri ini digunakan untuk berbagai kebutuhan penduduk, misalnya untuk bahan bangunan dan perabotan rumah.
Hasil terpenting dari sektor perikanan berasal dari penangkapan di lepas pantai. Wilayah penangkapannya yang utama adalah di Mindoro, Kepulauan Sulu, dan Samboanga.
Sektor perindustrian juga merupakan tumpuan harapan Filipina sebab kendati hanya menyerap 9% tenaga kerja, dapat menyumbang sekitar 25% pendapatan Negara. Hasil utama sektor ini adalah bahan pangan, pupuk, mesin elektronik, batu bara dan minyak, sepatu dan tekstil, serta tembakau.
Dulu, pertambangan merupakan sektor ekonomi terpenting di Filipina. Namun, kini sektor itu hanya menyumbang 2% dari seluruh pendapatan nasional Filipina dan hanya mampu menyerap 1% tenaga kerja. Hasilnya antara lain batu kapur, krom, tembaga, perak, dan emas. Untuk memenuhi berbagai kebutuhan lokal, Filipina mengimpor minyak mentah, mesin-mesin, gandum, dan lain-lain. Sebaliknya negeri ini mengekspor peralatan elektronik, kopra, kain, buah-buahan, sayur mayor, gula, hasil hutan, dan produk mineral.


No comments: