DESKRIPSI UMUM
Fisiografi
Filipina
terdiri dari rangkaian ribuan pulau besar dan kecil (sekitar 7.100 pulau).
Tetapi dari semua pulau itu hanya sekitar 880 yang berpenduduk. Pulau-pulau
terbesar di antaranya adalah Pulau Luzon, Pulau Mindanao, Pulau Samar, Pulau
Negros, Pulau Palawan, Pulau Panay, Pulau Mindoro, Pulau Leyte, Pulau Cebu, dan
Pulau Bohol.
Pulau-pulau itu biasanya dikelompokkan menjadi 4 kelompok:
1. Pulau
Luzon
2. Kepulauan
Visayan
3. Kepulauan
Mindanao
4. Kepulauan
Palawan dan Sulu
Di bagian Timur rangkaian pulau tersebut terdapat Palung
Mindanao (Palung Filipina), salah satu laut terdalam di dunia (sekitar 11.500
m).
Di Filipina banyak terdapat pegunungan, sebagian besar di
antaranya berjajar searah dengan kepulauan tersebut, yang dalam peta tampak
seperti kapak besar. Di Pulau Luzon, Pegunungan Cordillera Central, tampak
sebagai tulang punggung pulau itu dan terdiri dari dua-tiga jajaran yang
parallel dengan ketinggian rata-rata 1.650 m. Barisan Sierra Madre memanjang di
pantai Timur Laut (panjang 560 km dan lebar 15 – 50 km). Di propinsi Nueva
Vizcaya, Pegunungan Cordillera Central dan Pegunungan Sierra Madre membentang
bersama-sama dan membentuk Pegunungan Caraballo. Pegunungan Ilocos memanjang di
daerah pantai Barat Laut dengan ketinggian kadang-kadang labih dari 1.525 m. Di
bagian Barat daya terdapat Pegunungan Zambales, yang memuncak di High Peak
(2.037 m).
Pulau-pulau lain juga bergunung-gunung. Di Pulau Mindanao
menonjol Pegunungan Diuata yang membujur sepanjang sepanjang pantai Timur,
seakan-akan terjepit di antara daerah pantai di Timur dan lembah Sungai Agusan
yang subur di Barat. Di Selatan Sungai Mindanao menjulang Gunung Apo (2.954 m),
sebuah gunung api aktif dan tertinggi di Filipina.
Selain itu masih banyak gunung berapi lain di negeri ini.
Misalnya, Gunung Mayon (2.421 m), dan Gunung Taal yang terletak di tengah Danau
Taal yang mungkin merupakan gunung berapi terendah di dunia.
Hanya ada beberapa dataran rendah yang tergolong luas dio
negeri ini. Dataran di daerah pantainya tidak ada yang mempunyai lebar lebih
dari 3 km. Di daerah pegunungan terdapat beberapa dataran tinggi, dataran
Cagayai dan Bihon (di Luzon), lembah Sungai Agusan, dan Sungai Mindanao (di
Mindanao).
Sungai utama di negeri ini adalah Sungai Cagayan (344 km),
Sungai Agno, Sungai Pampanga (di Pulau Luzon), Sungan Agusan, dan Sungai
Mindanao (di Mindanao), Sungai Pasig, yang mengalir lewat kota Manila dapat
dilayari kapal kecil dan cukup penting perdagangan.
Iklim
Ikim
di Filipina dipengaruhi oleh ciri pulau-pulaunya, posisinya di daerah tropis,
barisan reliefnya, angina yang bertiup, dan ketinggian tiap daerah. Pengaruh
garis balik hanya sedikit, bisa dikatakan, Zamboanga di Selatan dan Aparri di
Utara mempunyai iklim yang sama. Barisan pegunungan sangat mempengaruhi iklim
setempat, sedangkan laut mempengaruhi iklim pulau-pulau kecil.
Hujan turun secara tetap di semua daerah berkisar dari 1.275
mm hingga 4.550 mm per tahun. Biasanya bagian Barat lebih banyak menerima hujan
dari angina musim Barat daya (2.150 – 2.550 mm per tahun). Angin topan menambah
hujan di bagian Timur (Oktober – November). Setiap tahun antara bulan Juni dan
Desember, Filipina dilanda angin topan yang hebat. Wilayah yang sering dilanda
topan adalah wilayah pantai Timur. Bagian pedalaman Pulau Luzon, Pulau
Mindanao, dan Kepulauan Visayan menerima hujan 1.650-1.900 mm per tahun
(kebanyakan dalam bulan Juni-September). Sedangkan Pulau Bohol, bagian Timur
Pulau Leyte, dan bagian tengah Pulau Mindanao menerima 1.900-2.150 mm per
tahun.
Flora dan Fauna
Sebagian
hutan Filipina sudah dibabat untuk peratanian. Sebagian lagi habis dibakar dan
digantikan oleh alang-alang. Tetapi lebih dari 40% daratan negeri ini masih
tertutup hutan terutama di kawasan pegunungan.
Kebanyakan vegetasi negeri ini sejenis dengan vegetasi
Kalimantan. Hutannya ditumbuhi oleh berbagai jenis pohon berkayu keras maupun
lunak, termasuk mahoni dan pinus. Tumbuhan paku mencapai ribuan jenis. Kelapa
dan bakau banyak tumbuh di tepi pantai.
Hutan Filipina didiami oleh berbagai hewan liar. Berdasarkan
penemuan fosil, ditemukan bahwa gajah pernah ada di negeri ini. Mamalia lain
yang masih hidup antara lain rusa, anoa, monyet, trenggiling, lemur, kancil,
dan luwak. Di antara reptilian terdapat buaya, kura-kura, dan berbagai jenis
ular.
Penduduk
Filipina
berpenduduk sekitar 6.609.000 jiwa. Daerah yang paling padat penduduknya adalah
daerah yang subur dan yang paling intensif dibudidayakan, yakni daerah Pulau
Ilocos, bagian tengah Pulau Luzon, Pulau Cebu, Pulau Negros, dan Pulau Panay. Sedangkan
daerah yang paling jarang penduduknya adalah daerah pantai Timur Laut Pulau
Luzon, bagian Selatan dan pedalaman Mindanao, Pulau Palawan, nagian Barat Pulau
Mindoro.
Jumlah penduduk Filipina berkembang dengan pesat. Untuk mengendalikan
laju pertambahan penduduk, pemerintah menggalakan program Keluarga Berencana.
Untuk menghadapi ledakan penduduk, pemerintah mendorong petani untuk
meningkatkan produksi bahan makanan dan mendesak para pengusaha untuk
memperluas lapangan kerja.
Mayoritas penduduk Filipina adalah keturunan Melayu yang
dating dari Malaysia dan Indonesia. Sebagian kecil penduduk termasuk kelompok
etnik China, Mestizo (campuran orang Melayu dan Spanyol), Negrito (keturunan
penduduk asli).
Bahasa resmi di Filipina adalah Pilipino, yang didasarkan
pada bahasa Tagalog, salah satu dialek Melayu. Bahasa daerah yang digunakan
penduduk adalah bahasa Tagalog, Cebuano, Ilocano, Ilongo. Sebagian besar orang
Filipina menggunakan bahasa Inggris, bahkan Filipina merupakan negara pemakai bahasa
Inggris terbesar ke-3 di dunia. Tetapi bahasa Pilipino lambat laun menggantikan
bahasa Inggris di sekolah-sekolah dan siaran radio. Bahasa Arab juga diajarkan
di daerah Islam.
Filipina merupakan satu-satunya Negara di Asia yang mayoritas
penduduknya menganut agama Kristen. Lebih dari 93% rakyatnya beragama Kristen.
Kira-kira 89% rakyat Filipina sudah bebas dari buta aksara.
Pendidikan dasar diberikan secara gratis dan diwajibkan. Perguruan tinggi
terbesar adalah Universitas Filipina dan Universitas St. Thomas.
Ekonomi
Pertanian
merupakan tumpuan ekonomi Filipina. Sebab, selain mampu menyerap tenaga kerja
sebesar 40%. Hasilnya pun hampir memenuhi kebutuhan pangan seluruh penduduk,
kendati dari seluruh wilayahnya baru 27% yang dibudidayakan.
Hutannya yang mencakup sekitar 36% dari seluruh wilayah
Filipina, ditumbuhi berbagai jenis pohon yang bernilai tinggi untuk
perdagangan, di antaranya pohon banian, bedar, eboni, pinus, dan mahoni. Bambu,
yang dapat tumbuh di seluruh negeri ini digunakan untuk berbagai kebutuhan
penduduk, misalnya untuk bahan bangunan dan perabotan rumah.
Hasil terpenting dari sektor perikanan berasal dari
penangkapan di lepas pantai. Wilayah penangkapannya yang utama adalah di
Mindoro, Kepulauan Sulu, dan Samboanga.
Sektor perindustrian juga merupakan tumpuan harapan Filipina
sebab kendati hanya menyerap 9% tenaga kerja, dapat menyumbang sekitar 25%
pendapatan Negara. Hasil utama sektor ini adalah bahan pangan, pupuk, mesin
elektronik, batu bara dan minyak, sepatu dan tekstil, serta tembakau.
Dulu, pertambangan merupakan sektor ekonomi terpenting di
Filipina. Namun, kini sektor itu hanya menyumbang 2% dari seluruh pendapatan
nasional Filipina dan hanya mampu menyerap 1% tenaga kerja. Hasilnya antara
lain batu kapur, krom, tembaga, perak, dan emas. Untuk memenuhi berbagai
kebutuhan lokal, Filipina mengimpor minyak mentah, mesin-mesin, gandum, dan
lain-lain. Sebaliknya negeri ini mengekspor peralatan elektronik, kopra, kain,
buah-buahan, sayur mayor, gula, hasil hutan, dan produk mineral.