Saturday, May 30, 2015

Geografi Regional Thailand

DESKRIPSI UMUM

Fisiografi
Dengan luas lebih dari 513.000 km2, wilayah Thailand hampir mencapai empat kali Pulau Jawa. Perbatasannya ditandai oleh ciri-ciri yang jelas. Pada perbatasan dengan Myanmar terdapat Pegunungan Dawna dan Pegunungan Tenasserim. Pada perbatasan dengan Kampuchea terdapat Pegunungan Dong Rak (Chaine des Dangrek) dan Pegunungan Cardamon. Sedang perbatasan dengan Laos bertepatan dengan aliran Sungai Mekong dan Pegunungan Luang Prabang.
   Ditinjau dari segi fisiografinya, negeri ini dapat dibagi atas lima bagian.
1.      Pegunungan Utara, suatu tanah tinggi yang mencakup semua gunung tinggi, dengan Gunung Dol Inthanon (2.594 m) sebagai puncak tertinggi.
2.      Dataran Tengah, suatu depresi berbentuk segitiga, yang membentang dari Utara ke Selatan, dengan ukuran panjang sekitar 480 km dan lebar sekitar 240 km.
3.      Plato Korat, sebuah plato bergelombang dengan ketinggian sekitar 150 m, di mana terdapat perbukitan Phu Phan, yamh memisahkan jaringan Sungai Chi dan Sungai Mun dari anak-anak Sungai Mekong lainnya yang lebih kecil.
4.      Perbukitan Barat Daya, yang memanjang dari arah Tenggara ke Barat Laut, dengan puncak Gunung Khao Sol Dao (1.000 m lebih).
5.      Semenanjung Thailand, suatu daerah perbukitan yang memanjang dari Pegunungan Tenasserin ke arah Selatan sampai ke Malaysia, dengan puncak tertinggi Gunung Khao Luang (1.789 m) di Propinsi Nakhon Sri Thammarat.
   Ada dua Jaringan sungai utama Thailand, yakni jaringan Sungai Chao Phraya di sebelah Barat, serta jaringan Sungai Chi dan Sungai Mun di sebelah Timur. Sungai Nan, yang mengalir kea rah Selatan dari perbatasan Laos sejauh kira-kira 640 km, bertemu dengan Sungai Ping dekat Nakhon Sawan, dan keduanya menjadi Sungai Chao Phraya. Sungai Mun mengalir ke arah Timur sampai menyatu dengan Sungai Mekhong. Anak Sungai Mekhong yang paling besar adalah Sungai Chi. Di bagian Tenggara dan Semenanjung Thailand hampir tidak ada sungai yang panjangnya melebihi 80 km.
Pantai Thailand memanjang sejauh kira-kira 2.614 km. Sebagian besar di antaranya berada di bagian semenanjung, yang memisahkan Teluk Siam dari Teluk Andaman. Jarak antara teluk tersebut hanya sekitar 48 km di Tanah Genting Kra. Di lepas pantai terdapat banyak pulau kecil, antara lain Pulau Phuket, Pulau Ko Samui, dan Pulau Kho Si Chang.
Iklim
Thailand umumnya beriklim tropis. Terdapat perbedaan yang jelas antara musim hujan dan musim kemarau. Kebanyakan kawasan menerima lebih dari 70% hujannya pada musim hujan yang dibawa oleh angina Barat Daya (Mei–September). Tetapi curah hujan berbeda-beda menurut keterbukaan masing-masing daerah terhadap angina dan menurut jaraknya dari laut. Sebagai contoh, Ranong di Pantai Samudra Hindia rata-rata menerima 4.700 mm per tahun, sedangkan Songkla di Semenanjung Selatan hanya menerima 2.290 mm per tahun karena terletak di daerah bayangan hujan. Bangkok di Utara semenanjung hanya menerima 1.520 mm per tahun, sedangkan Chanthaburi di daerah Pantai Tenggara menerima lebih dari 3.050 mm per tahun. Daerah pedalaman kebanyakan menerima sekitar 1.270 mm per tahun.
Sepanjang tahun suhu udara berada di atas 25 derajat Celcius. Suhu tertinggi terjadi pada bulan Maret–April (musim panas), sedangkan suhu terendah terjadi pada bulan Oktober–Februari (musim dingin).
Flora dan Fauna     
Banyak vegetasi asli yang sudah dibabat, terutama di kawasan lembah dan dataran. Malahan, di daerah pegunungan pun hutan asli terus menerus dirusak oleh sstem pertanian berpindah-pindah. Tetapi di bagian Utara masih banyak hutan lebat dengan tumbuhan tropis berkayu keras bernilai tinggi. Lereng-lereng pegunungan di bagian Timur semenanjung juga masih berhutan lebat. Di sepanjang garis pantai Teluk Siam terdapat hutan bakau.
Di antara hewan liar yang hidup di negeri ini, yang paling terkenal adalah gajah, lambang Kerajaan Thailand. Selain itu, di negeri ini juga terdapat kerbau liar, harimau, dan lain-lain.
Penduduk
Thailand sekarang menjadi salah satu negara yang paling tinggi laju pertumbuhan penduduknya. Daerah yang palin padat penduduknya adalah dataran Sungai Chao Phraya, yang memang tergolong subur dan produktif. Bangkok sendiri, yang terletak di dataran tersebut, berpenduduk sekitar 5,8 juta. Di Utara dan Timur Laut, pusat-pusat penduduk umumnya terletak di sekitar sungai. Sedang di Selatan penduduk terpusat di sepanjang Pantai Timur, Tetapi daerah terpadat di wilayah ini adalah Pulau Phuket, daerah pertambangan dan industri timah. Daerah pantai di bagian Tenggara juga padat penduduknya. Daerah yang jarang penduduknya adalah daerah berhutan, bergunung-gunung, kering, tandus, dan berawa-rawa.
Sekitar 80% dari seluruh penduduk Thailand adalah orang Thai, yang terdiri dari orang Siam (53%) dan orang Laos (27%). Di antara kelompok-kelompok minoritas, yang terbesar  adalah orang China, yang jumlahnya mencapai sekitar 12 persen dari seluruh penduduk negeri ini. Penduduk minoritas kedua terbesar adalah orang Melayu (4%). Selain kedua kelompok itu terdapat beberapa kelompok minoritas lain, yang dapat dibedakan atas kelompok “orang gunung” (Lisu, Lua, Shan, Khan, Meo, Karen, dan Yao) dan kelompok pengungsi Vietnam.
Orang China umumnya hidup di pusat-pusat perdagangan dan industri. Orang Melayu mendiami propinsi-propinsi yang berbatasan dengan Malaysia di Selatan, yaitu daerah yang sering mendapat gangguan dari para gerilyawan komunis. Sebagian orang gunung hidup di sepanjang perbatasan Thailand dengan Myanmar, sedang yang sebagian lagi tinggal di sepanjang perbatasan palin Utara dengan Laos, yaitu di daerah pegunungan yang atelah ditinggalkan oleh kelompok-kelompok suku bangsa yang telah lama tinggal di daerah ini. Pengungsi Vietnam hidup di daerah Plato Khorat.
Orang China menguasai dunia bisnis. Orang Melayu terutama hidup dari mencari ikan dan menanam padi. Orang gunung yang hidup di sepanjang perbatasan dengan Myanmar biasanya hidup bertani dengan sistem tebang-bakar dan berpindah-pindah, sedang orang gunung yang mendiami perbatasan Utara hidup dari pertanian dan penjualan candu.
Bahasa resmi di negeri ini adalah Bahasa Thai, Bahasa Ibu dari sekitar 80% penduduknya. Bahasa ini termasuk rumpun bahasa Sino-Tibet, yang menggunakan suku-suku kata tunggal dengan abjad yang didasarkan terutama pada abjad Sansekerta. Sebagai bahasa kedua digunakan Bahasa Inggris. Sebagian penduduk masih menggunakan bahasa sendiri, seperti Bahasa China di kalangan orang China dan Bahasa Melayu di kalangan orang Melayu.
Agama
Agama utama di Tahiland adalah Budha, Islam, dan Kristen. Agama Budha, agama resmi di negeri ini, dianut oleh 95% penduduk, terutama di kalangan orang Thai, kelompok etnik terbesar di negeri ini. Umat Islam, yang kebanyakan tinggal di Bagian Selatan, umumnya berasal dari kalangan orang Melayu. Sedangkan umat Kristen, yang kebanyakan tinggal di bagian Tengah, umumnya berasal dari kalangan orang China. Suku-suku yang mendiami daerah pegunungan sebagian besar masih menganut animisme.
Ekonomi
Thailand sedang giat memajukan industrinya dan berusaha menjadi salah satu Negara industri. Sektor ini menyumbang 26% dari GNP Thailand dan menyerap 11% tenaga kerja.
Namun, pertanian masih memegang peranan utama di negeri ini. Sektor ini menyumbang sekitar 12% dari GNP Thailand dan menyerap sekitar 56% dari seluruh tenaga kerjanya. Tanah pertaniannya hampir mencakup 40% dari seluruh wilayahnya. Walaupun negeri ini umumnya menerima cukup banyak hujan, irigasi masih sangat penting di beberapa daerah.
Pertaniannya menghasilkan berbagai produk penting. Padi sampai saat ini masih merupakan hasil terpenting dari pertanian di negeri ini, hasilnya mencapai sekitar 20 juta ton per tahun, sebagian di antaranya diekspor ke berbagai negara. Hasil terpenting kedua adalah karet. Thailand menghasilkan lebih dari 900 ribu ton karet per tahun, dan merupakan negara penghasil karet terbesar ketiga di dunia setelah Malaysia dan Indonesia. Hasil panen lain yang bernilai ekspor adalah jagung, yang ditanam terutama di propinsi Saraburi dan propinsi Nakhon Ratcasima. Kira-kira 4,5 juta ton jagung dihasilkan per tahun. Taloka dari Tenggara Thailand juga diekspor. Dan negeri ini juga menghasilkan tebu, kelapa, singkong, dan tembakau. Sapid an kerbau digunakan terutama untuk transportasi dan pengolahan sawah. Babi dan ayam diternakan untuk konsumsi lokal.
Thailand memiliki hutan seluas 15 juta ha lebih, sebagian besar di antaranya ditumbuhi jati dan berbagai pohon lainnya yang dapat diekspor. Jati dihasilkan terutama dari daerah Tak, Phitsanulok, dan Lampang. Hasil hutan lainnya adalah arang rotan dan bamboo.
Setiap tahun dihasilkan lebih dari 2,5 juta ton ikan laut dan ikan air tawar. Ikan Makerel, Anchovies (sejenis ikan kering) dan kerang-kerangan (terutama udang dan kepiting) ditangkap di Teluk Siam. Selain dari danau dan sungai, ikan air tawar dapat diperoleh dari waduk yang dibangun untuk proyek irigasi dan hidrolistrik. Propinsi Chachoengsao terkenal akan kolam ikannya. Di propinsi-propinsi lain di daratan Tengah, ikan gurame dan mujair dipelihara di sawah.
Timah merupakan mineral utama di Thailand. Negeri ini memproduksi sekitar 23.000 ton timah setiap tahun dan merupakan Negara penghasil timah terbesar kelima di dunia. Timah dihasilkan dari Pulau Phukat, propinsi Phangnga, dan propinsi Ranong. Mineral-mineral lain yang ditambang dalam jumlah besar adalah kapur, bijih besi, fluor, batu bara, gips, dan barium. Pencarian minyak dan gas alam masih dilanjutkan di Teluk Siam.
Industri tradisional umumnya mengolah hasil-hasil pertanian dan hutan, seperti padi dan kayu. Sekarang Thailand memiliki pabrik semen, gula, tekstil, perakitan mobil, baja, kertas, minyak, alat-alat metal, gelas, ban, cat, perabot tumah tangga, dan karpet.
Industri pariwisata terus berkembang. Daya tarik pariwisata yang utama di Thailand adalah pantai-pantainya, seperti pantai Pattaya, dan peninggalan sejarah.
            Thailand mengekspor beras, tapioka, karet, ikan kalengan, jagung, gula, timah, dan kerang-kerangan. Barang-barang ini diekspor ke berbagai Negara, terutama ke Amerika Serikat, Jepang, Singapura, Belanda, dan Malaysia. Barang-barang impornya meliputi minyak, mesin-mesin, produk-produk besi, dan baja. Pemasok utamanya adalah Jepang, Amerika Serikat, Singapura, Malaysia, dan Jerman.



No comments: