Wednesday, June 3, 2015

Bagaimanakah Awal Terjadinya Gempa bumi?

Kebanyakan gempabumi terjadi di sepanjang daerah patahan. Patahan adalah cacat pada batuan bumi bagian terluar di mana bagian-bagian batuannya tersebut saling berpisah. Patahan terjadi pada lapisan batuan bumi yang lunak. Kebanyakan gempabumi terjadi di bawah permukaan bumi. Tetapi, beberapa di antaranya seperti San Andreas Fault di California Amerika Serikat terlihat di atas permukaan. Penekanan pada kulit bumi menyebabkan bergesernya blok batuan besar sepanjang patahan tersebut menegang. Ketika tekanan tersebut semakin menegang, batuan akan pecah dan beralih ke posisi baru, menyebabkan goncangan gempa bumi.
Gempabumi biasanya berawal jauh di bawah permukaan tanah. Titik di bumi di mana batuan pecah kali pertama disebut fokus juga dikenal dengan Hiposenter. Fokus pada kebanyakan gempabumi berada pada kedalaman 70 km di bawah permukaan. Fokus yang paling dalam diketahui terletak pada kedalaman 700 kilometer di bawah permukaan. Titik di permukaan bumi yang berada tepat di atas fokus dikenal sebagai episenter. Goncangan terkuat biasanya terjadi di dekat episenter.

Dari fokus, pecahan batuan akan berlanjut menyebar di sepanjang pecahan patahan. Kecepatan penyebaran pecahnya batuan bergantung kepada jenis batuannya sendiri. Pada batuan granit atau batuan keras lainnya akan merambat dengan kecepatan 3 km/detik. Rata-ratanya, sebuah retakan  akan menyebar lebih dari 560 kilometer dalam satu arah hanya dalam waktu kurang dari 3 menit. Ketika patahan tersebut kemudian meluas di sepanjang patahan, bongkahan batuan pada salah satu sisinya akan turun di bawah batuan lainnya, berada di atas dan saling bersinggungan.

No comments: