Kebanyakan
gempabumi terjadi di sepanjang daerah patahan. Patahan adalah cacat pada batuan
bumi bagian terluar di mana bagian-bagian batuannya tersebut saling berpisah.
Patahan terjadi pada lapisan batuan bumi yang lunak. Kebanyakan gempabumi
terjadi di bawah permukaan bumi. Tetapi, beberapa di antaranya seperti San
Andreas Fault di California Amerika Serikat terlihat di atas permukaan.
Penekanan pada kulit bumi menyebabkan bergesernya blok batuan besar sepanjang
patahan tersebut menegang. Ketika tekanan tersebut semakin menegang, batuan
akan pecah dan beralih ke posisi baru, menyebabkan goncangan gempa bumi.
Gempabumi biasanya berawal jauh di bawah permukaan tanah.
Titik di bumi di mana batuan pecah kali pertama disebut fokus juga dikenal
dengan Hiposenter. Fokus pada kebanyakan gempabumi berada pada kedalaman 70 km
di bawah permukaan. Fokus yang paling dalam diketahui terletak pada kedalaman
700 kilometer di bawah permukaan. Titik di permukaan bumi yang berada tepat di
atas fokus dikenal sebagai episenter. Goncangan terkuat biasanya terjadi di
dekat episenter.
Dari fokus, pecahan batuan akan berlanjut menyebar di
sepanjang pecahan patahan. Kecepatan penyebaran pecahnya batuan bergantung
kepada jenis batuannya sendiri. Pada batuan granit atau batuan keras lainnya
akan merambat dengan kecepatan 3 km/detik. Rata-ratanya, sebuah retakan akan menyebar lebih dari 560 kilometer dalam
satu arah hanya dalam waktu kurang dari 3 menit. Ketika patahan tersebut
kemudian meluas di sepanjang patahan, bongkahan batuan pada salah satu sisinya
akan turun di bawah batuan lainnya, berada di atas dan saling bersinggungan.
No comments:
Post a Comment