Pernahkah Anda mengalami gempa? Jika
pernah, apa yang Anda rasakan? Benar, bumi atau lantai yang kita pijak terasa
bergoyang. Gempa bumi bisa terjadi siang atau malam hari. Mungkin saja di siang
hari Anda sedang duduk di kursi, tiba-tiba kursi bergoyang, air dalam gelas
bergoyang dan tumpah, gantungan listrik berayun, pintu dan jendela berderak,
dan tiba-tiba di luar orang-orang berteriak, gempa... gempa... Gempa seperti
ini mungkin pernah atau sering terjadi di daerah Anda. Bahkan gempa bisa
menimbulkan petaka yang hebat, misalnya menyebabkan tanah longsor, bangunan
roboh, banjir, gelombang pasang, bahkan bisa menelan korban mahluk hidup
termasuk manusia. Belakangan ini di negeri kita banyak sekali
terjadi gempa, mulai dari Aceh, Jogja, Pangandaran, bahkan Jakarta pun tak
ketinggalan ikut merasakan gempa. Ada sebagian gempa ini yang menimbulkan
tsunami, ada pula yang tidak. Mengapa demikian?
Gempabumi merupakan fenomena alam yang sudah tidak asing lagi
bagi kita semua, karena seringkali diberitakan adanya suatu wilayah dilanda
gempabumi, baik yang ringan maupun yang sangat dahsyat, menelan banyak korban
jiwa dan harta, meruntuhkan bangunan-bangunan dan fasilitas umum lainnya.
Tahukah Anda apa yang menyebabkan
terjadinya gempa? Zaman dulu di beberapa daerah konon ada yang percaya bahwa
gempa disebabkan bumi ini terletak di ujung tanduk sapi (dewa). Sang Sapi
mendapat laporan bahwa bumi ini sudah kosong oleh orang-orang baik. Bumi ini
hanya diisi oleh orang jahat. Sehingga Sang Sapi menggoyangkan kepalanya untuk
memberikan peringatan pada manusia melalui gempa.
Tentunya Anda tidak akan percaya dengan
cerita di atas. Sesungguhnya gempa terjadi akibat getaran kulit bumi yang
disebabkan oleh kekuatan dari dalam bumi. Bagaimana getaran itu terjadi? Kerak
bumi ini merupakan lempengan yang kaku. Di daerah yang labil, lapisan litosfer
ini mengalami perubahan letak. Misalnya di satu bagian terangkat ke atas,
sedangkan di bagian sebelahnya menurun atau bertahan pada kedudukannya.
Pelengkungan pada perbatasan antara dua bagian yang bergeser ini menimbulkan
ketegangan yang lama-kelamaan akan patah yang mendadak. Patahan yang mendadak
itulah yang menimbulkan getaran gempa.
Tenaga dari dalam bumi yang menyebabkan
gempa ini bermacam-macam. Karena itu gempa dapat diklasifikasikan berdasarkan
penyebabnya, bentuk episentrumnya, letak hiposentrumnya, jarak, dan letak
episentrumnya.
Gempa bumi adalah getaran tanah yang disebabkan oleh pecahnya
batuan yang tiba-tiba dan berpisahnya lapisan batuan besar pada lapisan
terluar. Gempa bumi seringkali menjadi sebuah kekuatan bumi yang amat terkuat
dan sangat dahsyat, dan hasil kerjanya pun akan sangat menakutkan. Beberapa
gempabumi mampu melepaskan energi sebesar 10.000 kali lebih besar dari kekuatan
bom atom.
Gerakan batuan selama terjadinya gempa bumi bisa mengubah
pola aliran sebuah sungai. Gempa bumi juga bisa memacu terjadinya longsoran
tanah yang dapat menyebabkan kerusakan parah dan memacu kehilangan korban
nyawa. Gempa bumi terkuat yang terjadi di bumi pusatnya berada di bawah lempeng
samudra. Gempa bumi yang terjadi di tempat ini bisa menciptakan sebuah
gelombang maha besar yang disebut tsunami dan bisa merusak atau menengelamkan
daratan.
Gempa bumi hampir tidak pernah membunuh manusia secara
langsung. Justru, munculnya korban jiwa atau kerugian materi dalam gempabumi
adalah merupakan hasil dari berjatuhannya berbagai barang dan runtuhnya
gedung-gedung, jembatan, dan bangunan-bangunan lainnya. Kebakaran dihasilkan
dari pecahnya pipa gas atau kabel listrik dan
merupakan bahaya terbesar lainnya selama terjadinya gempa. Rusaknya
cairan-cairan kimia berbahaya juga harus diperhatikan selama terjadinya
gempabumi. Di beberapa wilayah
gempabumi, para perencana kota dan insinyur mengembangkan proyek
perumahan baru dan bangunan-bangunan lainnya yang tahan akan goncangan, seperti
jembatan dan bendungan untuk mengurangi dampak kerusakan selama terjadinya
gempabumi.
Kekuatan gempabumi bergantung kepada seberapa besar batuan
yang bergeser dan jaraknya dari tempat tersebut. Gempabumi yang sangat kuat
bisa mengguncang tanah dalam jarak yang sangat jauh. Selama terjadinya
gempabumi berskala kecil, getarannya tidaklah lebih besar dibandingkan dengan
getaran yang disebabkan oleh berpapasannya dua buah truk.
Apabila dirata-ratakan, gempabumi yang sangat kuat terjadi
kurang lebih 1 kali dalam 2 tahun. Setidaknya 40 gempabumi kecil telah
menyebabkan kerusakan berbagai tempat di seluruh dunia setiap tahunnya.
Rata-rata setiap tahunnya telah terjadi sekitar 40.000-50.000 gempabumi
berskala kecil di seluruh dunia.
No comments:
Post a Comment