Monday, June 1, 2015

Geografi Regional Timor Leste

DESKRIPSI UMUM

Fisiografi
Timor Timur terletak antara 123°-17°BT dan 8°-10°LS. Sebagian besar wilayah Timor Timur merupakan daerah pegunungan. Deretan pegunungan yang membujur dari Barat ke Timur itu kadang-kadang terputus-putus. Dengan demikian, terbentuklah lembah-lembah dan jurang-jurang yang curam serta dalam.
Dataran rendahnya terdapat di sepanjang pantai Utara maupun Selatan. Dataran rendah pantai Utaranya terbentang di kedua kabupatennya, yaitu kabupaten Manatuto dan kabupaten Baukau. Luas dataran rendah ini diperkirakan mencapai 80.000 ha. Sedangkan dataran rendah pantai Selatannya terbentang dari daerah perbatasan dengan Propinsi Nusa Tenggara Timur (Timor Barat) sampai ujung Timur (Selatan Yako), luas luas dataran daerah ini diperkirakan mencapai 150.000 ha.
Selain itu terdapat pula dataran rendah dan dataran tinggi di pedalaman serta dataran di daerah aliran sungainya. Dataran di pedalaman tersebut terutama terdapat di Kabupaten Laulem. Luasnya diperkirakan mencapai 15.000 ha.
Keadaan tanah di propinsi ini kebanyakan berupa endapan kapur dan tanah liat. Jenis tanahnya adalah litosol, podsolik, regosol, dan aluvial. Tanah ilosol terdapat di bagian Tengah dan Timur wilayah propinsi ini. Tanah podsolik terdapat di bagian Selatan. Tanah regosol terdapat di bagian Selatan Kabupaten Lautem. Tanah aluvialnya terdapat di sepanjang pantai Utara dan Selatan, di dataran Kabupaten Bobonaro, di bagian Timur dari dataran Kabupaten Lautem.
Gunung
Di daerah pegunungan yang merupakan tulang punggung Timor Timur terdapat puncak-puncak pegunungan yang tinggi. Puncak-puncak yang tingginya lebih dari 2.000 m adalah Gunung Hatupai (2.293 m), dan Gunung Lakulo (2.050 m) di Kabupaten Ermera, Gunung Tatomallau (2.963 m), Gunung Sabiria (2.495 m) dan Gunung Usululi (2.620 m) di Kabupaten Alnaro.
Sungai
Sekitar 75 sungai terdapat di daerah ini. Sebagian besar sungai-sungai itu kering pada musim kemarau. Sungai-sungai yang bermata air di daerah pegunungan yang ada di bagian Tengah wilayah ini sebagian mengalir ke Utara dan bermuara ke Selat Ombai di antaranya Sungai Tono, Sungai Bulobo, Sungai Lois, Sungai Malibaka, Sungai Marobo, Sungai Nunura, dan Sungai Gleno. Sungai yang mengalir ke Utara dan bermuara ke Selat Wetar antara lin adalah Sungai Laklo, Sungai Lalela. Sungai yang mengalir ke Selatan dan bermuara ke Laut Timor adalah Sungai Tafara, Sungai Belukik, Sungai Dilor.
Danau dan Pulau
Daerah ini hanya memiliki sebuah danau yaitu Danau Surubel. Letaknya di ujung TImur wilayah ini dan termasuk Kabupaten Lautem. Selain wilayah daratan utamanya di Pulau Timor, Timor Timur juga memiliki wilayah kepulauan. Di antara pulau-pulau kecil yang termasuk wilayahnya adalah Pulau Atauro, Pulau Yako.
Iklim
Timor Timur beriklim tropis. Musim hujan mulai dari bulan November dan berakhir pada bulan April, sedangkan musim kemarau mulai dari bulan Mei dan berakhir pada bulan September. Meskipun demikian, terdapat pula beberapa perbedaan di antara pantai Utara dan pantai Selatan. Misalnya, di pantai Utara musim kemarau baru mulai pada bulan Juni, sedangkan di pantai Selatan musim hujan baru mulai pada bulan Desember, dan dari bulan Juni sampai Agustus juga berulang kali turun hujan. Selain dua musim utamanya, terdapat pula musim pancaroba, yang terjadi pada bulan Mei dan Oktober.
Curah hujan rata-ratanya rendah, yaitu sekitar 1.200–1.500 mm setahun. Jumlah hari hujannya mencapai sekitar 80–90 hari setahun. Suhu minimal berkisar antara 18°-21°C, sedangkan suhu maksimal berkisar antara 26°-32° C.
Flora dan Fauna
Kurang dari separuh wilayah ini tertutup oleh hutan. Dari hutan seluas 699.822 ha itu terdapat hutan suaka alam seluas 25.000 ha dan hutan wisata seluas 13.850 ha. Di hutan-hutan ini tumbuh berbagai jenis tanaman. Umumnya, yang tumbuh di daeerah pegunungan lebih bervariasi daripada di dataran rendah. Di pantai Utara terdapat hutan bakau yang lebat, sedangkan di pantai Selatan terdapat pohon lontar dan pohon kelapa yang tumbuh subur. Di hutan-hutan itu juga hidup sejumlah binatang liar. Binatang itu antara lain rusa, kera, musang, berbagai jenis serangga, nuri, kakaktua.
Penduduk
Pada tahun 1980, jumlah penduduk mencapai 555.000 jiwa. Kepadatan penduduk 38/km2. Pada tahun 1990, angka-angka ini mengalami perubahan. Jumlah penduduknya telah mencapai 748.000 jiwa dengan kepadatan penduduk 51/km2.
Suku Bangsa
Timor Timur didiami oleh beberapa suku bangsa di antaranya Tetun, Timor, Belu, Galo, Tokode, Bunak dan Kemak. Selain itu, terdapat pula orang-orang keturunan Eropa, China, Arab, dan India.
Agama
Hampir seluruh penduduk daerah ini beragama Kristen (94%) yang terdiri dari Katolik (91,4%) dan Protestan (2,6%). Yang lainnya adalah pemeluk agama Islam (1,7%), Hindu (0,3%) dan lain-lain (4%). Agama Katolik dibawa ke Timor Timur oleh para misionaris pada awal abad ke 16, bersamaan dengan masuknya bangsa Portugia.
Ekonomi
Andalan utama ekspor Timor Timur adalah kopi. Volumenya dapat mencapai lebih dari 90% ekspor tahunan Timor Timur. Meskipun demikian sector-sektor perekonomian lainnya juga mendapat perhatian cukup besar. Hal ini harus dilakukan karena kekuatan yang hanya berpijak pada satu komoditi dapat fatal akibatnya. Sektor-sektor itu adalah pertanian, perkebunan, kehutanan, Industri, pertambangan, perhubungan, dan pariwisata.
Pertanian
Tanaman pangan di daerah ini pada pokoknya dapat dibagi dua, yaitu padi dan palawija. Luas areal padi di wilayah ini mencapai 20.000 ha dengan produksi sekitar 5.000 ton per tahun. Luas area palawija mencapai 78.000 ha dengan produksi sekitar 220.000 ton per tahun.
Perkebunan
Komoditi perkebunan terpenting di Timor Timur adalah kopi. Tanaman kopi sudah dikenal di sini sejak zaman Portugis. Kopi Timor Timur pernah dikenal dengan nama Hibrida de Timor, termasuk salah satu jenis kopi terbaik di dunia. Produksi kopi di daerah ini sempat merosot ketika terjadi perang saudara yang mengakibatkan perkebunan kecil terabaikan karena keadaan keamanan tidak menjamin. Namun pada tahun-tahun berikutnya sector perkebunan mengalami kemajuan.
Kini areal perkebunan yangh paling luas adalah kelapa sekitar 50.000 ha dengan produksi sekitar 9.000 ton per tahun. Tanaman perkebunan lainnya adalah kopi seluas 50.000 ha, kemiri 4.000 ha, kayu manis 2.250 ha, kapuk 10.000 ha, dan pinang 36.600 ha.
Kehutanan
Timor Timur mempunyai areal hutan sekitar 700.000 ha. Hutan lindung seluas 435.000 ha, hutan produksi seluas 170.000 ha, hutan suaka alam 25.000 ha. Hasil utama dari sector kehutanan ini adalah kayu cendana, kayu putih, kayu merah.
 Peternakan
Daerah ini sangat potensial untuk pengembangan usaha peternakan secara besar-besaran. Padang rumput yang luas da[pat dijumpai di beberapa kabupaten seperti Ambenu, Bobonaro, Kovalima, Lautem. Secara keseluruhan areal padang rumputnya mencapai luas 394.503 ha. Jenis ternak yang ada yaitu sapi, kerbau, kuda, babi, kambing, domba, unggas.
Pertambangan
Menurut hasil penelitian peninggalan Portugis, barang tambang yang ada di Timor Timur meliputi minyak dan gas bumi, emas, mangan. Barang tambang lainnya yang berupa batuan adalah batu pasir dan serpih..
Industri

Kegiatan industri kebanyakan menyangkut pengolahan hasil pertanian dan barang kerajinan. Masalah utama yang dihadapi Timor Timur dalam mengembangkan industrinya yang baru adalah kurangnya tenaga terampikl dan langkanya modal.

No comments: