Sunday, May 31, 2015

Geografi Regonal Vietnam

DESKRIPSI UMUM

Fisiografi
Wilayah Vietnam dapat dilukiskan sebagai “dua keranjang padi beserta pikulannya”. Pikulannya adalah barisan Pegunungan Annam, yang membujur di sepanjang Semenanjung Indocina, sedangkan kedua keranjang padinya adalah delta Sungai Songka (Sungai Merah) di Utara dan delta Sungai Mekong di Selatan.
Di sebelah Utara, tanah Vietnam bergunung-gunung. Tanah tinggi Tonkin Timur sebagian besar mencapai ketinggian lebih dari 1.000 m di atas permukaan laut, dilalui oleh Sungai Songcay, Sungai Songgam, dan Sungai Songcau. Pegunungan Tonkin Barat, yang dilalui Sungai Songda (Sungai Hitam), merupakan pegunungan yang paling tinggi dan paling kasar di semenanjung ini. Gunung Fan-Si-Pan, puncak tertinggi di Vietnam, mencapai ketinggian 3.143 m. Sebaliknya, delta Sungai Songka merupakan dataran rendah yang subur, berpenduduk padat, dan sering mengalami banjir.
Ke arah Tenggara membujur barisan Pegunungan Annam, dengan puncak-puncaknya Gunung Ngoc Linh (2.598 m), Gunung Chu Yang Sin (2.408 m), dan puncak-puncak lain yang tingginya lebih dari 2.300 m. Pegunungan ini kemudian menjadi dataran pantai berpenduduk padat. Sedangkan di sebelah Selatan terdapat delta Sungai Mekong, yang serupa dengan delta Sungai Songka di sebelah Utara tetapi lebih jauh lebih luas dan tidak terlalu padat penduduknya. Kawasan datar dan subur ini mencakup wilayah seluas 37.800 km2.
Iklim
Vietnam beriklim tropis. Sebagian besar wilayah negeri ini menerima curah hujan lebih dari 1.500 mm per tahun, sedangkan Pegunungan Tonkin Barat, bersama-sama dengan bagian Tengah dan bagian Selatan Pegunungan Annam, menerima hujan lebih dari 4.000 mm per tahun. Dalam musim panas (musim hujan), daerah-daerah pantai menerima hujan kira-kira 130 mm per bulan, dan daerah-daerah pedalaman menerima jauh lebih 610 mm per bulan, dalam musim dingin, daerah-daerah pantai yang terbuka terhadap tiupan angin musim Barat Laut dapat menerima 250 mm dalam bulan Januari. Curah hujan tambahan paling banyak terdapat di Utara 12°LU akibat tiupan angina topan tropis selama musim gugur.
Suhu udara pada musim panas umumnya tinggi (rata-rata 30°C di Selatan dan 29°C di Utara), meskipun daerah pegunungan mengalami variasi sesuai dengan ketinggiannya. Pergeseran suhu di musim dingin berkisar dari 10°C di Utara yang bergunung-gunung sampai 27°C di Selatan.
 Flora dan Fauna
Hutan tropis hijau sepanjang tahun, menonjol terutama di daerah tinggi, sedangkan di daerah yang kering biasanya terdapat hutan yang aditumbuhi pohon berganti daun atau padang rumput yang ditumbuhi pepohonan sana-sini. Kehidupan bertani secara berpindah-pindah telah banyak mengakibatkan hutan di pedalaman menjadi padang rumput.
Delta Sungai Mekong memiliki daerah berawa-rawa yang sangat luas dan tidak dapat dikeringkan, termasuk Daerah Buluh (Plain or Reeds), yang mencakup wilayah seluas 2.600 km2. Hutan bakau terdapat di daerah pantai dekat Mong-Cai dan di delta-delta yang ada di bagian Selatan negeri ini.
Tanah di daratan rendah sebagian besar berupa tanah aluvium dan cukuip kaya akan humus, kecuali di daerah-daerah yang lebih tinggi. Tanah yang disebut terra rouge (tanah merah) di sebelah Utara Ho Chi Minh City (Saigon) terkenal akan berbagai macam tanaman perkebunan.
Di antara binatang liarnya ada harimau, harimau kumbang, banteng, babi hutan, berbagai jenis burung buruan kecil, kera, berbagai jenis ular, kura-kura, dan hewan pengerat (termasuk tikus yang memiliki ukuran sebesar kucing).
Penduduk
Penduduk Vietnam terpusat di kawasan delta Sungai Songka dan Sungai Mekong. Ditinjau dari sudut kelompok etnik, penduduk Vietnam sangat beragam. Kelompok terbesar adalah orang Vietnam. Kelompok minoritas terdiri dari beberapa kelompok pendatang dan penduduk “asli”. Kelompok pendatang terbesar adalah orang dari China, orang Thai, dan orang Khmer, sedangkan apenduduk “asli” terdiri dari 37 kelompok suku, di antaranya yang terbesar adalah orang Champa dan Montagnard (orang gunung), yang diperkirakan searah dengan nenek moyang orang Indonesia, mendiami Vietnam Tengah. Sedangkan orang Tay, Muong, Nung, dan penduduk asli lainnya di Utara, semua menetap di pegunungan yang terdapat di antara lembah Sungai Songka dan perbatasan dengan RRC dan Laos.
Bahasa resmi di negeri ini adalah bahasa Vietnam (salah satu cabang bahasa Mon-Khmer [rumpun Austro-Asia]), yang dapat dibedakan atas tiga macam dialek yang sedikit berbeda satu sama lain (dialek Utara, Tengah, dan Selatan). Namun selain itu, terdapat juga beragam bahasa yang digunakan kelompok minoritas. Orang Montagnard, misalnya menggunakan kira-kira 20 bahasa.
Kebanyakan orang Vietnam menganut agama Budha. Sejumlah penduduk menganut agama Katolik (sekitar 7%) dan Islam (sekitar 1%). Penganut aliran Cha Dao (campuran Budha, Tao, Kong Hu Cu, dan Kristen) dan aliran Hoa Hao (Budha murni) sudah banyak berkurang.
Pendidikan sudah tergolong maju di Vietnam. Dari seluruh penduduk berusia 15 tahun ke atas, sekitar 88% sudah bebas dari buta huruf. Di samping sekolah-sekolah umum (dibagi atas tingkat dasar, tingkat menengah, dan tingkat tinggi), terdapat banyak sekolah kejuruan. Vietnam memiliki sekitar seratus perguruan tinggi, di antaranya yang terbesar adalah universitas Ho Chi-Minh City.
Ekonomi
Negara ini mengandalkan perekonomiannya pada sektor pertanian. Pertanian dapat menyerap kira-kira 73% tenaga kerja. Di Utara terdapat perusahaan pertanian Negara dan koperasi pertanian, sedang di Selatan juga dilakukan reorganisasi sesuai dengan garis-garis yang serupa bersama-sama dengan program deurbanisasi secara besar-besaran. Padi sebagai tanaman utama ditanam di kedua delta utamanya dan sepanjang dataran pantai. Usaha keras terus dijalankan untuk memperluas irigasi serta meningkatkan hasil padi. Tanaman-tanaman lain meliputi buah-buahan, kacang, sayur-sayuran, ubi jalar, singkong, jagung, tebu, teh, dan kopi. Hasil ternak, terutama kerbau, sapi, babi, dan unggas terus meningkat.
Vietnam memiliki kira-kira 13,2 juta ha hutan, yang terdiri dari hutan jati, kayu hitam, kayu merah, dan berbagai jenis kayu keras lainnya. Dari sektor perhutanan ini juga diperoleh kayu manis, bamboo, kina, dan lain-lain.
Sektor perikanan juga menjadi salah satu tumpuan perekonomian Vietnam. Perikanan terutama dipusatkan di Teluk Tonkin dan daerah penangkapan ikan di Laut China Selatan. Jenis ikan yang ditangkap antara lain udang dan cumi-cumi. Kolam, danau, sungai, terusan, dan tempat-tempat lain (termasuk sawah), juga dapat memberikan hasil tangkapan ikan air tawar dalam jumlah besar.

Di Quang Yen, 32 km di Utara sebelah Hanoi, terdapat endapan antrasit yang terbesar di Asia Tenggara. Bersama-sama dengan endapan lain di Phan Me dan Tuyen-quang, cadangan seluruhnya mencapai kira-kira 20 juta ton, cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor dalam jumlah besar. Di Nong Son (di Utara Da Nang) terdapat sedikit endapan batu bara. Bijih besi ditambang dan diolah di Thai-Nguyen (di Utara Hanoi) dan juga di daerah Selatan (Thanh Hoa, Vinh, dan Ha-Tinh). Barang tambang lain yang penting termasuk fosfat (di Cao Cai), timah (di Tinh Tuc), antimony (di Mong-Cai), graft (di Lao Kay), dan emas (di Bong-Mieu).

Geografi Regional Brunei Darussalam

DESKRIPSI UMUM

Fisiografi
Sebagian besar wilayah Brunei Darussalam terdiri dari dataran. Bagian pantai berupa rawa-rawa dengan hutan bakau, tetapi makin jauh ke pedalaman tanah makin berbukit-bukit dengan ketinggian kurang dari 100 m. Di perbatasan dengan Sarawak terdapat daerah berbukit-bukit dengan ketinggian di atas 300 m.
   Brunei Darussalam bagian Timur lebih tinggi daripada bagian Barat. Di ujung Selatan daerah Temburong terdapat sebuah bukit bernama Bukit Pagon (1.850 m). Di Brunei Darussalam Barat terdapat tiga sungai yang besar, yakni Sungai Belait, Sungai Tutong, dan Sungai Brunei. Sungai terpanjang adalah Sungai Belait dan yang terpendek adalah Sungai Brunei. Brunei Darussalam beriklim tropis. Suhu rata-rata 24°-31° C. Daerah pantai dan dataran rendah menerima hujan sebanyak 2.500 mm per tahun, sedang di daerah berbukit-bukit di Selatan curah hujan tercatat sebanyak 4.000 mm per tahun. Musim hujan jatuh pada bulan November-Mei dan musim kemarau pada bulan Juni-Agustus.
Kira-kira 20% hutan Negara ini sudah ditebangi untuk pertanian. Tetapi masih ada sekitar 43% wilayah yang tertutup hutan basah tropis dengan berbagai jenis kayu keras. Di sepanjang pantai tumbuh pohon Casuarina yang digunakan sebagai tanaman pelindung, sedang di daratan yang tidak banyak mendapat pengairan terdapat hutan jati dan hutan bakau.
 Penduduk
Pada tahun 1981 jumlah penduduk Brunei Darussalam tercatat sebanyak 200.000 jiwa, enam tahun kemudian menjadi 232.600, dan saat ini naik menjadi 268.000. Pertambahan ini terutama disebabkan oleh banyaknya pendatang yang bekerja di perusahaan minyak negara ini.
Sebagian besar penduduk tinggal di kota, terutama Ibu Kota Bandar Seri Begawan, Seria, dan Kuala Belait, yang lain mendiami lembah-lembah di sepanjang sungai.
Mayoritas penduduk merupakan suku Melayu dan “Para Melayu” (Melanau, Kedayan, Bisayah, Beluit, dan Bukit), penduduk asli, yang mencakup suku Daya Barat, Iban, Murut, Kelabit, dan Dusun, hanya sedikit. Komposisi kelompok etnik tercatat sebagai berikut: Melayu (69%), China (18%), penduduk pribumi lain (5%), dan selebihnya kelompok etnik lain. Hampir dua pertiga dari seluruh penduduk menganut agama Islam, agama resmi di negeri ini. Kelompok agama minoritas yang terbesar adalah Budha dan Kristen.
Brunei Darussalam tergolong Negara makmur. Kegiatan social berkembang dengan baik. Untuk mereka yang cukup umur, cacat, dan sakit disediakan dana khusus. Pelayanan medis menggunakan “Dokter-Terbang” dan “Apotik-Keliling” untuk memberikan pelayanan sampai ke desa-desa.
Lebih dari 85% penduduk yan berusia 15 tahun ke atas sudah bebas dari buta aksara. Pada tingkat dasar dan menengah, pendidikan diberikan dalam bahasa Melayu (bahasa resmi), Inggris, dan China. Pendidikan dasar dibebaskan dari biaya. Bagi anak-anak sekolah dari daerah terpencil diberikan pondokan dan transport gratis. Perguruan tinggi pertama di negeri ini, yaitu Universitas Brunei Darussalam, didirkan pada tahun 1985.
Ekonomi
Ekonomi Brunei Darussalam bertumpu pada ekspor hasil minyak bumi. Dari ekspor per tahun, Brunei Darussalam berhasil mengumpulkan pemasukan Negara sebesar kira-kira Br$ 6,5 milyar (minyak mentah 54%, gas alam 43%, ekstrasi minyak 1,5%, dan lain-lain 1,5%). Ladang minyak terbesar terdapat di Seria dan lepas pantai Kuala Belait, Ampar dan Jerudong. Sebagian besar minyak mentah disalurkan melalui pipa ke pabrik penyulingan di Miri dan Lutong (Sarawak). Hasilnya di ekspor ke berbagai Negara, di antaranya Jepang, Thailand, Singapura, Amerika Serikat, dan Korea Selatan.

Hasil pertanian kebanyakan digunakan untuk konsumsi dalam negeri, begitu pula hasil perikanan dan peternakan. Tanaman terutama di Brunei Darussalam adalah padi, tetapi tidak sedikit penduduk yang menanam jagung, kelapa, dan sagu. Industri belum begitu berkembang. Oleh sebab itu, barang-barang seperti tekstil, mesin-mesin pertanian, alat transportasi dan bahan-bahan pangan harus diimpor, antara lain dari Singapura, Jepang, Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Thailand, Australia, dan Taiwan.

Saturday, May 30, 2015

Geografi Regional Filipina

DESKRIPSI UMUM

Fisiografi
Filipina terdiri dari rangkaian ribuan pulau besar dan kecil (sekitar 7.100 pulau). Tetapi dari semua pulau itu hanya sekitar 880 yang berpenduduk. Pulau-pulau terbesar di antaranya adalah Pulau Luzon, Pulau Mindanao, Pulau Samar, Pulau Negros, Pulau Palawan, Pulau Panay, Pulau Mindoro, Pulau Leyte, Pulau Cebu, dan Pulau Bohol.
Pulau-pulau itu biasanya dikelompokkan menjadi 4 kelompok:
1.      Pulau Luzon
2.      Kepulauan Visayan
3.      Kepulauan Mindanao
4.      Kepulauan Palawan dan Sulu
Di bagian Timur rangkaian pulau tersebut terdapat Palung Mindanao (Palung Filipina), salah satu laut terdalam di dunia (sekitar 11.500 m).
Di Filipina banyak terdapat pegunungan, sebagian besar di antaranya berjajar searah dengan kepulauan tersebut, yang dalam peta tampak seperti kapak besar. Di Pulau Luzon, Pegunungan Cordillera Central, tampak sebagai tulang punggung pulau itu dan terdiri dari dua-tiga jajaran yang parallel dengan ketinggian rata-rata 1.650 m. Barisan Sierra Madre memanjang di pantai Timur Laut (panjang 560 km dan lebar 15 – 50 km). Di propinsi Nueva Vizcaya, Pegunungan Cordillera Central dan Pegunungan Sierra Madre membentang bersama-sama dan membentuk Pegunungan Caraballo. Pegunungan Ilocos memanjang di daerah pantai Barat Laut dengan ketinggian kadang-kadang labih dari 1.525 m. Di bagian Barat daya terdapat Pegunungan Zambales, yang memuncak di High Peak (2.037 m).
Pulau-pulau lain juga bergunung-gunung. Di Pulau Mindanao menonjol Pegunungan Diuata yang membujur sepanjang sepanjang pantai Timur, seakan-akan terjepit di antara daerah pantai di Timur dan lembah Sungai Agusan yang subur di Barat. Di Selatan Sungai Mindanao menjulang Gunung Apo (2.954 m), sebuah gunung api aktif dan tertinggi di Filipina.
Selain itu masih banyak gunung berapi lain di negeri ini. Misalnya, Gunung Mayon (2.421 m), dan Gunung Taal yang terletak di tengah Danau Taal yang mungkin merupakan gunung berapi terendah di dunia.
Hanya ada beberapa dataran rendah yang tergolong luas dio negeri ini. Dataran di daerah pantainya tidak ada yang mempunyai lebar lebih dari 3 km. Di daerah pegunungan terdapat beberapa dataran tinggi, dataran Cagayai dan Bihon (di Luzon), lembah Sungai Agusan, dan Sungai Mindanao (di Mindanao).
Sungai utama di negeri ini adalah Sungai Cagayan (344 km), Sungai Agno, Sungai Pampanga (di Pulau Luzon), Sungan Agusan, dan Sungai Mindanao (di Mindanao), Sungai Pasig, yang mengalir lewat kota Manila dapat dilayari kapal kecil dan cukup penting perdagangan.
Iklim
Ikim di Filipina dipengaruhi oleh ciri pulau-pulaunya, posisinya di daerah tropis, barisan reliefnya, angina yang bertiup, dan ketinggian tiap daerah. Pengaruh garis balik hanya sedikit, bisa dikatakan, Zamboanga di Selatan dan Aparri di Utara mempunyai iklim yang sama. Barisan pegunungan sangat mempengaruhi iklim setempat, sedangkan laut mempengaruhi iklim pulau-pulau kecil.
Hujan turun secara tetap di semua daerah berkisar dari 1.275 mm hingga 4.550 mm per tahun. Biasanya bagian Barat lebih banyak menerima hujan dari angina musim Barat daya (2.150 – 2.550 mm per tahun). Angin topan menambah hujan di bagian Timur (Oktober – November). Setiap tahun antara bulan Juni dan Desember, Filipina dilanda angin topan yang hebat. Wilayah yang sering dilanda topan adalah wilayah pantai Timur. Bagian pedalaman Pulau Luzon, Pulau Mindanao, dan Kepulauan Visayan menerima hujan 1.650-1.900 mm per tahun (kebanyakan dalam bulan Juni-September). Sedangkan Pulau Bohol, bagian Timur Pulau Leyte, dan bagian tengah Pulau Mindanao menerima 1.900-2.150 mm per tahun.
Flora dan Fauna
Sebagian hutan Filipina sudah dibabat untuk peratanian. Sebagian lagi habis dibakar dan digantikan oleh alang-alang. Tetapi lebih dari 40% daratan negeri ini masih tertutup hutan terutama di kawasan pegunungan.
Kebanyakan vegetasi negeri ini sejenis dengan vegetasi Kalimantan. Hutannya ditumbuhi oleh berbagai jenis pohon berkayu keras maupun lunak, termasuk mahoni dan pinus. Tumbuhan paku mencapai ribuan jenis. Kelapa dan bakau banyak tumbuh di tepi pantai.
Hutan Filipina didiami oleh berbagai hewan liar. Berdasarkan penemuan fosil, ditemukan bahwa gajah pernah ada di negeri ini. Mamalia lain yang masih hidup antara lain rusa, anoa, monyet, trenggiling, lemur, kancil, dan luwak. Di antara reptilian terdapat buaya, kura-kura, dan berbagai jenis ular.
Penduduk
Filipina berpenduduk sekitar 6.609.000 jiwa. Daerah yang paling padat penduduknya adalah daerah yang subur dan yang paling intensif dibudidayakan, yakni daerah Pulau Ilocos, bagian tengah Pulau Luzon, Pulau Cebu, Pulau Negros, dan Pulau Panay. Sedangkan daerah yang paling jarang penduduknya adalah daerah pantai Timur Laut Pulau Luzon, bagian Selatan dan pedalaman Mindanao, Pulau Palawan, nagian Barat Pulau Mindoro.
Jumlah penduduk Filipina berkembang dengan pesat. Untuk mengendalikan laju pertambahan penduduk, pemerintah menggalakan program Keluarga Berencana. Untuk menghadapi ledakan penduduk, pemerintah mendorong petani untuk meningkatkan produksi bahan makanan dan mendesak para pengusaha untuk memperluas lapangan kerja.
Mayoritas penduduk Filipina adalah keturunan Melayu yang dating dari Malaysia dan Indonesia. Sebagian kecil penduduk termasuk kelompok etnik China, Mestizo (campuran orang Melayu dan Spanyol), Negrito (keturunan penduduk asli).
Bahasa resmi di Filipina adalah Pilipino, yang didasarkan pada bahasa Tagalog, salah satu dialek Melayu. Bahasa daerah yang digunakan penduduk adalah bahasa Tagalog, Cebuano, Ilocano, Ilongo. Sebagian besar orang Filipina menggunakan bahasa Inggris, bahkan Filipina merupakan negara pemakai bahasa Inggris terbesar ke-3 di dunia. Tetapi bahasa Pilipino lambat laun menggantikan bahasa Inggris di sekolah-sekolah dan siaran radio. Bahasa Arab juga diajarkan di daerah Islam.
Filipina merupakan satu-satunya Negara di Asia yang mayoritas penduduknya menganut agama Kristen. Lebih dari 93% rakyatnya beragama Kristen.
Kira-kira 89% rakyat Filipina sudah bebas dari buta aksara. Pendidikan dasar diberikan secara gratis dan diwajibkan. Perguruan tinggi terbesar adalah Universitas Filipina dan Universitas St. Thomas.
Ekonomi
Pertanian merupakan tumpuan ekonomi Filipina. Sebab, selain mampu menyerap tenaga kerja sebesar 40%. Hasilnya pun hampir memenuhi kebutuhan pangan seluruh penduduk, kendati dari seluruh wilayahnya baru 27% yang dibudidayakan.
Hutannya yang mencakup sekitar 36% dari seluruh wilayah Filipina, ditumbuhi berbagai jenis pohon yang bernilai tinggi untuk perdagangan, di antaranya pohon banian, bedar, eboni, pinus, dan mahoni. Bambu, yang dapat tumbuh di seluruh negeri ini digunakan untuk berbagai kebutuhan penduduk, misalnya untuk bahan bangunan dan perabotan rumah.
Hasil terpenting dari sektor perikanan berasal dari penangkapan di lepas pantai. Wilayah penangkapannya yang utama adalah di Mindoro, Kepulauan Sulu, dan Samboanga.
Sektor perindustrian juga merupakan tumpuan harapan Filipina sebab kendati hanya menyerap 9% tenaga kerja, dapat menyumbang sekitar 25% pendapatan Negara. Hasil utama sektor ini adalah bahan pangan, pupuk, mesin elektronik, batu bara dan minyak, sepatu dan tekstil, serta tembakau.
Dulu, pertambangan merupakan sektor ekonomi terpenting di Filipina. Namun, kini sektor itu hanya menyumbang 2% dari seluruh pendapatan nasional Filipina dan hanya mampu menyerap 1% tenaga kerja. Hasilnya antara lain batu kapur, krom, tembaga, perak, dan emas. Untuk memenuhi berbagai kebutuhan lokal, Filipina mengimpor minyak mentah, mesin-mesin, gandum, dan lain-lain. Sebaliknya negeri ini mengekspor peralatan elektronik, kopra, kain, buah-buahan, sayur mayor, gula, hasil hutan, dan produk mineral.


Geografi Regional Singapura

DESKRIPSI UMUM

Fisiografi
Singapura terletak di selatan Semenanjung Malaka dan terdiri dari sejumlah pulau. Di samping pulau utama (Pulau Singapura), terdapat sekitar 50 pulau kecil Pulau Singapura berukuran panjang 41,8 km dan lebar 22,9 km. Pulau-pulau lainnya jauh lebih kecil dan sekitar separo di antaranya tidak begitu berarti, yang terbesar adalah Pulau Tekong Besar (17,9 km2), Pulau Ubin (10,1 km2), Pulau Sentosa (3,5 km2), dan Pulau Ayer Chawan (2,2 km2). Kepulauan ini terpisah dari Semenanjung Malaka oleh Selat Johor, namun Pulau Singapura dihubungkan dengan tanah semenanjung itu oleh jalan raya, jalan kereta api, dan saluran pipa sepanjang 1,5 km.
            Pulau Singapura berbentuk sebuah ketupat. Tanahnya rendah dan bergelombang, dengan beberapa bukit di sebelah Barat Laut dan daerah berawa-rawa di sebelah Barat Daya. Sungai-sungai kecil dan pendek mengalir dari daerah perbukitan ke pantai, kecuali di sebelah Selatan. Di sebelah selatan, Singapura memiliki pelabuhan alam yang terlindung oleh dua pulau lepas pantai.
            Singapura terletak kira-kira 130 km di Utara garis khatulistiwa. Suhu rata-rata tercatat 26° C, dengan pergeseran hanya sekitar 1,4° C. Meskipun demikian negeri ini mengalami tiga musim yang berbeda satu sama lain, musim hujan yang sejuk (November–Maret) mempunyai hubungan dengan angin musim Timur Laut, musim kemarau yang panas (April–September) mempunyai hubungan dengan angin musim Barat Daya, musim pancaroba (September – November) diwarnai oleh perubahan cuaca yang terjadi secara mendadak. Curah hujan rata-rata 2.500 mm per tahun. Hujan paling lebat rurun dalam bulan Desember dan paling jarang dalam bulan Agustus. Kelembaban nisbi sangat tinggi (sekitar 80%) sepanjang tahun.
Tumbuhan alami Singapura, yang dulu terdiri dari hutan tropis dan hutan bakau, sekarang sudah habis dibuka untuk perluasan kota, industri atau pertanian. Kini hutan di negeri ini tinggal sekitar 5 persen dari seluruh wilayahnya. Sejumlah tumbuhan khas yang sangat indah masih dapat dijumpai di kedua cagar alamnya (Catchment Area Reserve dan Pandan Nature Reserve).
Penduduk   
Singapura merupakan salah satu negara terpadat di dunia (4.370/km2), mengingat luasnya hanya sekitar 622 km2, karena wilayahnya begitu terbatas, daratannya terus diperluas dengan menimbuni tepi pantai. Pantai Seraya, misalnya diperluas sampai 1,9 km2 pada tahun 1979 dengan menggabungkannya dengan Pantai Sebunus Dalam dan Pantai Sebunus Luar. Antara tahun 1966 dan 1977 saja tanah reklamasi mencapai 1.165 ha.
Pemukiman penduduk dipusatkan di kompleks apartemen yang menjulang tinggi. Semua kota satelit baru dibangun sebagai suatu kota yang dapat memenuhi kebutuhan sendiri tidak jauh dari pusat pemukiman penduduk dibangun sekolah, pusat perbelanjaan, tempat oleh raga, pusat hiburan, dan taman rekreasi. Perumahan rakyat ini dikelola oleh Badan Pembangunan dan Perumahan Singapura.
 Kelompok Etnik dan Bahas
Tidak kurang dari 77% penduduknya adalah orang China. Orang Melayu hanya sekitar 15%. Sisanya adalah orang India (7%, termasuk orang Sri Lanka) serta orang Eropa (termasuk orang Eurasia) dan lain-lain (1%).
Pemerintah Singapura bertekad untuk menggunakan berbagai bahasa untuk kepentingan semua warganya, dengan memelihara toleransi dan sikap menghormati pihak lain sebagai landasan bagi identitas rakyat Singapura. Bahasa Inggris Melayu, Mandarin, dan Tamil, semuanya mendapat kedudukan resmi dan derajat yang sama. Semakin banyak penduduk yang mampu berbahasa Inggris karena pemerintah menganjurkan orang tua murid untuk memasukkan anaknya ke sekolah-sekolah yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar.
Agama
Kong Hu Cu, Budha, Tao, agama Kristen, semuanya memiliki pemeluk di kalangan orang China Singapura. Orang Melayu umumnya menganut agama Islam. Orang India, Sri Lanka, dan Pakistan kebanyakan menganut agama hindu atau Islam. Sedangkan orang Eropa, Eurasia, dan lain-lain, kebanyakan beragama Kristen.
Ekonomi
Perdagangan merupakan salah satu tumpuan perekonomian Singapura. Sektor ini merupakan suatu kekuatan luar biasa, hanya dalam tempo beberapa dekade, perdagangan telah berhasil mengubah Singapura dari desa nelayan menjadi sebuah Negara makmur. Dengan perdagangan bebasnya, Singapura berdagang dengan hampir semua Negara di dunia. Lokasinya strategis dan keadaan ekonomi politiknya stabil, semuanya itu mendorong para pengusaha dari berbagai Negara untuk memilih Singapura sebagai pusat distribusi berbagai produk atau pangkalan operasi pelayanan ke negara-negara lain. Transportasi dan jaringan komunikasi yang memadai, perbankan, pergudangan, dan pelayanan asuransi, semua menyokong pengembangan perdagangan di negara ini.
Tanah di Singapura sangat sempit dan sumber daya alamnya sangat terbatas. Tanah pertaniannya sangat terbatas, hanya kira-kira 3% dari tanahnya yang digunakan untuk pertanian. Walaupun demikian, Singapura mampu mencukupi kebutuhan dalam negeri akan telur ayam sebesar 100%, daging babi 95%, unggas 70%, ikan 25%, dan sayur mayor 25%.
Singapura mampu menghasilkan sejumlah kebutuhan dalam negeri akan makanan segar melalui perkebunan intensif. Pertanian tradisional, yakni pertanian campuran berskala kecil, sudah ditinggalkan karena dianggap tidak ekonomis dan tidak praktis. Kini perkebunan sudah diorganisasikan atas unit-unit khusus yang dipacu untuk bersaing.

Dengan mengintensifkan perkebunan-perkebunan, jumlah perkebunan menjadi berkurang. Untuk mampu menjaga sampai bahan makanan segar sendiri, 3.300 ha. Lebih dari daratannya dikhususkan untuk perkebunan permanent. Beberapa proyek komersial telah ditetapkan untuk daerah ini meliputi peternakan babi, perkebunan hidroponik, perkebunan jamur, anggrek dan bunga lainnya, pusat ekspor ikan dan tempat pengembang biakan ikan.

Geografi Regional Thailand

DESKRIPSI UMUM

Fisiografi
Dengan luas lebih dari 513.000 km2, wilayah Thailand hampir mencapai empat kali Pulau Jawa. Perbatasannya ditandai oleh ciri-ciri yang jelas. Pada perbatasan dengan Myanmar terdapat Pegunungan Dawna dan Pegunungan Tenasserim. Pada perbatasan dengan Kampuchea terdapat Pegunungan Dong Rak (Chaine des Dangrek) dan Pegunungan Cardamon. Sedang perbatasan dengan Laos bertepatan dengan aliran Sungai Mekong dan Pegunungan Luang Prabang.
   Ditinjau dari segi fisiografinya, negeri ini dapat dibagi atas lima bagian.
1.      Pegunungan Utara, suatu tanah tinggi yang mencakup semua gunung tinggi, dengan Gunung Dol Inthanon (2.594 m) sebagai puncak tertinggi.
2.      Dataran Tengah, suatu depresi berbentuk segitiga, yang membentang dari Utara ke Selatan, dengan ukuran panjang sekitar 480 km dan lebar sekitar 240 km.
3.      Plato Korat, sebuah plato bergelombang dengan ketinggian sekitar 150 m, di mana terdapat perbukitan Phu Phan, yamh memisahkan jaringan Sungai Chi dan Sungai Mun dari anak-anak Sungai Mekong lainnya yang lebih kecil.
4.      Perbukitan Barat Daya, yang memanjang dari arah Tenggara ke Barat Laut, dengan puncak Gunung Khao Sol Dao (1.000 m lebih).
5.      Semenanjung Thailand, suatu daerah perbukitan yang memanjang dari Pegunungan Tenasserin ke arah Selatan sampai ke Malaysia, dengan puncak tertinggi Gunung Khao Luang (1.789 m) di Propinsi Nakhon Sri Thammarat.
   Ada dua Jaringan sungai utama Thailand, yakni jaringan Sungai Chao Phraya di sebelah Barat, serta jaringan Sungai Chi dan Sungai Mun di sebelah Timur. Sungai Nan, yang mengalir kea rah Selatan dari perbatasan Laos sejauh kira-kira 640 km, bertemu dengan Sungai Ping dekat Nakhon Sawan, dan keduanya menjadi Sungai Chao Phraya. Sungai Mun mengalir ke arah Timur sampai menyatu dengan Sungai Mekhong. Anak Sungai Mekhong yang paling besar adalah Sungai Chi. Di bagian Tenggara dan Semenanjung Thailand hampir tidak ada sungai yang panjangnya melebihi 80 km.
Pantai Thailand memanjang sejauh kira-kira 2.614 km. Sebagian besar di antaranya berada di bagian semenanjung, yang memisahkan Teluk Siam dari Teluk Andaman. Jarak antara teluk tersebut hanya sekitar 48 km di Tanah Genting Kra. Di lepas pantai terdapat banyak pulau kecil, antara lain Pulau Phuket, Pulau Ko Samui, dan Pulau Kho Si Chang.
Iklim
Thailand umumnya beriklim tropis. Terdapat perbedaan yang jelas antara musim hujan dan musim kemarau. Kebanyakan kawasan menerima lebih dari 70% hujannya pada musim hujan yang dibawa oleh angina Barat Daya (Mei–September). Tetapi curah hujan berbeda-beda menurut keterbukaan masing-masing daerah terhadap angina dan menurut jaraknya dari laut. Sebagai contoh, Ranong di Pantai Samudra Hindia rata-rata menerima 4.700 mm per tahun, sedangkan Songkla di Semenanjung Selatan hanya menerima 2.290 mm per tahun karena terletak di daerah bayangan hujan. Bangkok di Utara semenanjung hanya menerima 1.520 mm per tahun, sedangkan Chanthaburi di daerah Pantai Tenggara menerima lebih dari 3.050 mm per tahun. Daerah pedalaman kebanyakan menerima sekitar 1.270 mm per tahun.
Sepanjang tahun suhu udara berada di atas 25 derajat Celcius. Suhu tertinggi terjadi pada bulan Maret–April (musim panas), sedangkan suhu terendah terjadi pada bulan Oktober–Februari (musim dingin).
Flora dan Fauna     
Banyak vegetasi asli yang sudah dibabat, terutama di kawasan lembah dan dataran. Malahan, di daerah pegunungan pun hutan asli terus menerus dirusak oleh sstem pertanian berpindah-pindah. Tetapi di bagian Utara masih banyak hutan lebat dengan tumbuhan tropis berkayu keras bernilai tinggi. Lereng-lereng pegunungan di bagian Timur semenanjung juga masih berhutan lebat. Di sepanjang garis pantai Teluk Siam terdapat hutan bakau.
Di antara hewan liar yang hidup di negeri ini, yang paling terkenal adalah gajah, lambang Kerajaan Thailand. Selain itu, di negeri ini juga terdapat kerbau liar, harimau, dan lain-lain.
Penduduk
Thailand sekarang menjadi salah satu negara yang paling tinggi laju pertumbuhan penduduknya. Daerah yang palin padat penduduknya adalah dataran Sungai Chao Phraya, yang memang tergolong subur dan produktif. Bangkok sendiri, yang terletak di dataran tersebut, berpenduduk sekitar 5,8 juta. Di Utara dan Timur Laut, pusat-pusat penduduk umumnya terletak di sekitar sungai. Sedang di Selatan penduduk terpusat di sepanjang Pantai Timur, Tetapi daerah terpadat di wilayah ini adalah Pulau Phuket, daerah pertambangan dan industri timah. Daerah pantai di bagian Tenggara juga padat penduduknya. Daerah yang jarang penduduknya adalah daerah berhutan, bergunung-gunung, kering, tandus, dan berawa-rawa.
Sekitar 80% dari seluruh penduduk Thailand adalah orang Thai, yang terdiri dari orang Siam (53%) dan orang Laos (27%). Di antara kelompok-kelompok minoritas, yang terbesar  adalah orang China, yang jumlahnya mencapai sekitar 12 persen dari seluruh penduduk negeri ini. Penduduk minoritas kedua terbesar adalah orang Melayu (4%). Selain kedua kelompok itu terdapat beberapa kelompok minoritas lain, yang dapat dibedakan atas kelompok “orang gunung” (Lisu, Lua, Shan, Khan, Meo, Karen, dan Yao) dan kelompok pengungsi Vietnam.
Orang China umumnya hidup di pusat-pusat perdagangan dan industri. Orang Melayu mendiami propinsi-propinsi yang berbatasan dengan Malaysia di Selatan, yaitu daerah yang sering mendapat gangguan dari para gerilyawan komunis. Sebagian orang gunung hidup di sepanjang perbatasan Thailand dengan Myanmar, sedang yang sebagian lagi tinggal di sepanjang perbatasan palin Utara dengan Laos, yaitu di daerah pegunungan yang atelah ditinggalkan oleh kelompok-kelompok suku bangsa yang telah lama tinggal di daerah ini. Pengungsi Vietnam hidup di daerah Plato Khorat.
Orang China menguasai dunia bisnis. Orang Melayu terutama hidup dari mencari ikan dan menanam padi. Orang gunung yang hidup di sepanjang perbatasan dengan Myanmar biasanya hidup bertani dengan sistem tebang-bakar dan berpindah-pindah, sedang orang gunung yang mendiami perbatasan Utara hidup dari pertanian dan penjualan candu.
Bahasa resmi di negeri ini adalah Bahasa Thai, Bahasa Ibu dari sekitar 80% penduduknya. Bahasa ini termasuk rumpun bahasa Sino-Tibet, yang menggunakan suku-suku kata tunggal dengan abjad yang didasarkan terutama pada abjad Sansekerta. Sebagai bahasa kedua digunakan Bahasa Inggris. Sebagian penduduk masih menggunakan bahasa sendiri, seperti Bahasa China di kalangan orang China dan Bahasa Melayu di kalangan orang Melayu.
Agama
Agama utama di Tahiland adalah Budha, Islam, dan Kristen. Agama Budha, agama resmi di negeri ini, dianut oleh 95% penduduk, terutama di kalangan orang Thai, kelompok etnik terbesar di negeri ini. Umat Islam, yang kebanyakan tinggal di Bagian Selatan, umumnya berasal dari kalangan orang Melayu. Sedangkan umat Kristen, yang kebanyakan tinggal di bagian Tengah, umumnya berasal dari kalangan orang China. Suku-suku yang mendiami daerah pegunungan sebagian besar masih menganut animisme.
Ekonomi
Thailand sedang giat memajukan industrinya dan berusaha menjadi salah satu Negara industri. Sektor ini menyumbang 26% dari GNP Thailand dan menyerap 11% tenaga kerja.
Namun, pertanian masih memegang peranan utama di negeri ini. Sektor ini menyumbang sekitar 12% dari GNP Thailand dan menyerap sekitar 56% dari seluruh tenaga kerjanya. Tanah pertaniannya hampir mencakup 40% dari seluruh wilayahnya. Walaupun negeri ini umumnya menerima cukup banyak hujan, irigasi masih sangat penting di beberapa daerah.
Pertaniannya menghasilkan berbagai produk penting. Padi sampai saat ini masih merupakan hasil terpenting dari pertanian di negeri ini, hasilnya mencapai sekitar 20 juta ton per tahun, sebagian di antaranya diekspor ke berbagai negara. Hasil terpenting kedua adalah karet. Thailand menghasilkan lebih dari 900 ribu ton karet per tahun, dan merupakan negara penghasil karet terbesar ketiga di dunia setelah Malaysia dan Indonesia. Hasil panen lain yang bernilai ekspor adalah jagung, yang ditanam terutama di propinsi Saraburi dan propinsi Nakhon Ratcasima. Kira-kira 4,5 juta ton jagung dihasilkan per tahun. Taloka dari Tenggara Thailand juga diekspor. Dan negeri ini juga menghasilkan tebu, kelapa, singkong, dan tembakau. Sapid an kerbau digunakan terutama untuk transportasi dan pengolahan sawah. Babi dan ayam diternakan untuk konsumsi lokal.
Thailand memiliki hutan seluas 15 juta ha lebih, sebagian besar di antaranya ditumbuhi jati dan berbagai pohon lainnya yang dapat diekspor. Jati dihasilkan terutama dari daerah Tak, Phitsanulok, dan Lampang. Hasil hutan lainnya adalah arang rotan dan bamboo.
Setiap tahun dihasilkan lebih dari 2,5 juta ton ikan laut dan ikan air tawar. Ikan Makerel, Anchovies (sejenis ikan kering) dan kerang-kerangan (terutama udang dan kepiting) ditangkap di Teluk Siam. Selain dari danau dan sungai, ikan air tawar dapat diperoleh dari waduk yang dibangun untuk proyek irigasi dan hidrolistrik. Propinsi Chachoengsao terkenal akan kolam ikannya. Di propinsi-propinsi lain di daratan Tengah, ikan gurame dan mujair dipelihara di sawah.
Timah merupakan mineral utama di Thailand. Negeri ini memproduksi sekitar 23.000 ton timah setiap tahun dan merupakan Negara penghasil timah terbesar kelima di dunia. Timah dihasilkan dari Pulau Phukat, propinsi Phangnga, dan propinsi Ranong. Mineral-mineral lain yang ditambang dalam jumlah besar adalah kapur, bijih besi, fluor, batu bara, gips, dan barium. Pencarian minyak dan gas alam masih dilanjutkan di Teluk Siam.
Industri tradisional umumnya mengolah hasil-hasil pertanian dan hutan, seperti padi dan kayu. Sekarang Thailand memiliki pabrik semen, gula, tekstil, perakitan mobil, baja, kertas, minyak, alat-alat metal, gelas, ban, cat, perabot tumah tangga, dan karpet.
Industri pariwisata terus berkembang. Daya tarik pariwisata yang utama di Thailand adalah pantai-pantainya, seperti pantai Pattaya, dan peninggalan sejarah.
            Thailand mengekspor beras, tapioka, karet, ikan kalengan, jagung, gula, timah, dan kerang-kerangan. Barang-barang ini diekspor ke berbagai Negara, terutama ke Amerika Serikat, Jepang, Singapura, Belanda, dan Malaysia. Barang-barang impornya meliputi minyak, mesin-mesin, produk-produk besi, dan baja. Pemasok utamanya adalah Jepang, Amerika Serikat, Singapura, Malaysia, dan Jerman.



Geografi Regional Malaysia

DESKRIPSI UMUM

Malaysia, di Asia Tenggara, didirikan pada tahun 1963 dan, oleh karena itu merupakan salah satu negeri terbaru di dunia. Penduduknya yang merupakan campuran antara banyak suku, bangsa, dan budaya telah membangun suatu negara kebangsaan atas wilayah yang dahulu merupakan bagian Kekaisaran Inggris. Malaysia terdiri atas sebelas negara bagian di Semenanjung Melayu dan dua bekas jajahan Inggris di Pulau Kalimantan. Sampai pada tahun 1965, juga mencakup Singapura. Wilayah yang tersusun menjadi Malaysia merupakan kawasan penting dalam sejarah karena sumber alam dan letaknya yang menguntungkan untuk melakukan perdagangan antara Asia Timur dan negeri di sebelah Baratnya.

Fisiografi
Malaysia dibagi menjadi dua bagian, yang dipisahkan oleh Laut Cina Selatan kira-kira sejauh 640 km. Malaysia Barat meliputi bagian Selatan Semenanjung Malaya. Bagian Timur Malaysia yang lebih besar itu tersusun atas dua negara bagian Sarawak dan Sabah di seperempat bagian Utara pulau besar Kalimantan. Barisan pegunungan memanjang di sebagian besar Semenanjung Malaya. Di kedua sisi Timur dan Barat pegunungan ini terdapat dataran rendah hingga mencapai laut. Sebagian besar dataran rendah ini dipenuhi rawa dan hujan lebat sehingga tidak cocok untuk pengolahan tanah. Dataran rendah bagian Barat semenanjung merupakan kawasan yang berpenduduk paling padat. Di sini terdapat lahan utama yang dibudidayakan dan pusat utama tambang hanya terdapat sedikit orang di sepanjang pantai Timur semenanjung, yang pada umumnya merupakan kawasan penuh hutan lebat dan paya. Sungai utama semenanjung adalah Pahang dan Perak. Bagian Timur negeri itu, yang meliputi Sarawak dan Sabah, sebagian besar merupakan lahan rawa pantai, hutan, dan pegunungan karang. Hanya sekitar 15% penduduk negeri itu berdiam di wilayah ini. Barisan Crocker, yaitu pegunungan tertinggi di Malaysia, membentang dari Sabah hingga Serawak.
Iklim
Malaysia beriklim khatulistiwa dengan suhu umumnya tinggi. Curah hujan lebat, khususnya selama akhir musim gugur dan awal musim dingin, sedangkan rata-rata melebihi 240 cm/tahun. Sekalipun siang hari seringkali panas dan lembab, malam hari sejuk karena angina laut. Di pegunungan, suhu lebih sejuk dan kelembaban berkurang.
Industri
Malaysia merupakan penghasil timah terbesar di dunia. Sedangkan penambangan dan pengolahan timah memberikan pekerjaan kepada banyak orang. Tembaga adalah mineral berharga lain yang diekspor oleh Malaysia. Sebagian besar sediaan karet alam dunia datang dari Malaysia, yang adalah juga salah satu penghasil utama minyak kelapa sawit. Di lepas pantai Malaysia di Laut Cina Selatan terdapat cadangan minyak dan gas alam yang besar. Produksi minyak bumi yang tumbuh secara dramatis pada tahun 1970-an, menghasilkan lebih dari seperempat devisa Malaysia menjelang tahun 1980-an. Minyak merupakan ekspor penting ketika permintaan timah dan karet menurun, sedangkan kayu gelondongan juga diekspor.
Penduduk   
Penduduk Malaysia meliputi aneka latar belakang warna kulit dan suku bangsa. Penduduk asli Melayu, yang bertalian erat dengan orang Filipina dan Indonesia merupakan kelompok terbesar. Di sana terdapat penduduk Cina. Juga terdapat banyak orang India, Pakistan, Sri Lanka, dan Bangladesh, serta beberapa penduduk pribumi yang kebanyakan berdiam di Serawak dan Sabah. Keanekaan suku bangsa kadang-kadang menimbulkan masalah sehingga pemerintah harus tetap waspada agar tidak satu kelompok pun merasa dikecualikan dalam pembangunan negara. Walaupun demikian, kebijakan ekonomi terutama ditunjukkan untuk memperbaiki status kelompok bumi Putra Melayu.
            Bahasa resmi negara itu adalah bahasa Malaysia (Melayu), Brunei, Indonesia, dan Malaysia bekerja sama dalam pembakuan ejaan bahasa mereka yang hampir sama. Bahasa Inggris digunakan secara luas dalam perdagangan dan pemerintahan. Bahasa Cina dan Tamil juga biasa digunakan. Dialek suku juga terdengar dituturkan oleh orang si Sarawak dan Sabah.
            Sebagian besar orang Melayu adalah pemeluk agama Islam, agama yang dibawa oleh pedagang Arab dan India. Keturunan orang India terutama memeluk agama Hindu. Penduduk yang berlatar belakang Cina mengikuti ajaran Kongfucu atau Budha. Beberapa suku pedalaman melakukan kepercayaan animisme leluhur mereka sedangkan di sana sini terdapat mereka yang beragama Kristen.  
Ekonomi
Sekitar 40% penduduk Malaysia bermata pencaharian sebagai petani. Lahan pertanian mereka biasanya kecil dan dikerjakan oleh si petani dan keluarganya yang menggantungkan hidup mereka pada hasil tanaman mereka. Tanaman panenan penting yang paling banyak di lahan gurem ini adalah padi, kelapa, dan sayuran. Malaysia menanam padi, tetapi harus mengimpor lebih banyak lagi untuk persediaan makan rakyatnya. Karet, kelapa sawit, dan pohon kelapa merupakan tanaman keras di perkebunan besar. Pengolahan produk pertanian dan pabrik kayu tetap penting, sedangkan industri yang berhubungan dengan mineral berkembang cepat. Industri penting dan lebih baru yang bertambah besar meliputi manufaktur komponen perkakas listrik, tekstil, plastik, dan mobil.               Orang Malaysia trampil dalam beraneka ragam kerajinan tangan, termasuk anyam menganyam bakul, barang perak, tenunan tangan syal atau sarung, dan kain batik. Pengolahan batik meliputi melukis kain dengan malam, membersihkan pola dari malam, kemudian mengecat bagian kain yang tidak terkena malam.


Friday, May 29, 2015

Indonesia, Tanah Air Beta "GEOGRAFI REGIONAL INDONESIA"

DEKSRIPSI UMUM
Fisografi
Indonesia merupakan kepulauan terbesar di dunia, terpisah oleh 3.200 mil (5.120 km2) dari Timur ke Barat, membentang khatulistiwa antara Benua Australia dan Benua Asia berada di wilayah Asia Tenggara yang terletak di antara 6°8’ Lintang Utara sampai 11°5’ Lintang Selatan dan antara 94°45’ sampai 141°5’ Bujur Timur, dan terdiri dari 13.667 pulau besar dan kecil. Nama Indonesia berasal dari 2 (dua) kata Yunani, yaitu “Indo” yang artinya India dan “Nesia” yang artinya Pulau. Pulau-pulau yang besar, yaitu Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, dan Pulau Irian. Di antara ribuan pulau tersebut, hanya 957 pulau yang telah dihuni.
Negara Republik Indonesia berbatasan dengan Singapura, Malaysia, Filipina, Laut Cina Selatan dan Samudra Pasifik (di sebelah Utara) Samudra Hindia (di sebelah Barat) Australia, Samudra Hindia (di sebelah Selatan) Papua Nugini (di sebelah Timur).
Luas wilayah daratan Republik Indonesia ialah 1,9 juta km2, sedangkan luas lautan +7,9 juta km2 (termasuk daerah Zone Economic Exlusive). Sebagai Negara kepulauan yang terletak di antara dua benua dan dua samudra, maka wilayah Indonesia dapat dikatakan merupakan kelanjutan dari Benua Asia dan Australia dengan celah yang menghubungkan Samudra Hindia dan Samudra Pasifik pada cekungan tengahnya.
Iklim
Indonesia beriklim laut tropis karena letaknya di daerah tropis dan diapit oleh dua Samudra, yaitu Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia memiliki dua musim, yaitu musim hujan (Oktober–April), dan musim kemarau (Mei–September). Namun, karena wilayahnya yang luas, keadaan geografisnya yang berbeda-beda serta daerahnya yang dibelah oleh garis khatulistiwa, maka sering terjadi perbedaan atau penyimpangan musim. Suhu dan kelembaban udara suhu udara berkisar antara 20°C sampai 30°C.
Pada umumnya curah hujan di Indonesia bagian Timur lebih sedikit daripada di Indonesia bagian Barat. Namun demikian ada daerah di Indonesia bagian Timur yang mendapat curah hujan yang cukup banyak, yaitu Maluku dan Irian Jaya kecuali di beberapa tempat tertentu, curah hujan di Indonesia rata-rata 2.000–3.000 milimeter setahun.
Pergantian masa antara 2 (dua) musim ini memilih antara hari yang indah dengan matahari penuh dan kadang-kadang hujan angina disertai petir dan guruh. Temperatur rata-rata musim hujan berkisar dari 21 derajat Celsius (70 derajat Fahrenheit) sampai 33 derajat Celsius (90 derajat Fahrenheit), kecuali jika temperatur tinggi suhu udara akan berubah menjadi sangat dingin.
Pada musim kemarau angina timur cukup kencang bertiup dari Benua Australia. Kecepatan angin hampir di seluruh propinsi di Indonesia yang dipantau pada tahun 1993 umumnya merata setiap bulannya, yaitu pada kisaran 0 hingga 30 knot, kecuali di propinsi Bengkulu dan Sulawesi Utara. Angin kencang yang biasa terjadi di laut mempunyai kecepatan antara 30–60 knot. Pada masa peralihan (April–Mei dan Oktober–Nopember) arah angin tidak beraturan.
Hampir semua wilayah Indonesia sebenarnya merupakan kelanjutan dari dua jalur pegunungan muda di dunia, yaitu jalur Sirkum Pasifik dan jalur Sirkum Mediteran. Jalur Sirkum Pasifik merupakan rangkaian pegunungan di sekeliling Samudra Pasifik, mulai dari pegunungan Andes di Amerika Selatan, Rocky Mountains, Alaska, Aleut, Kamsyatka, Kepulauan Kuril, Jepang, Filipina, terus melewati bagian Utara Irian sampai ke Selandia Baru. Sirkum Mediteran adalah rangkaian pegunungan yang terbesar dari Afrika Utara ke Eropa Selatan melalui Asia Kecil, terus ke Himalaya, Myanmar, dan Indonesia.
Dataran rendah yang luas terbentang di Sumatra, Kalimantan, dan Irian Jaya. Di Sumatra, dataran rendah terdapat di sebelah Timur pegunungan Bukit Barisan yang dialiri oleh sungai-sungai besar dan panjang serta dapat dilayari sampai jauh ke pedalaman. Di Kalimantan, dataran rendah yang sangat luas terpotong-potong oleh pegunungan-pegunungan Kapuas Hulu, Kapuas Hilir, Iban, Muller-Schwaner, dan Meratus. Di Irian Jaya, dataran rendah yang sangat luas terdapat di sebelah Selatan pegunungan Jayawijaya, yang juga dialiri beberapa sungai yang besar dan panjang, dan dapat dilayari sampai jauh ke pedalaman.
Di Indonesia terdapat 38 gunung api aktif yang pernah meletus dalam 400 tahun terakhir (tipe A) dan terdapat 6 gunung api yang sedang memperlihatkan keaktifannya serta diduga berpotensi untuk meletus (tipe B). Secara umum, bentangan alam Indonesia dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu dataran Barat, Tengah, dan Timur.
Dataran Barat memiliki perairan laut yang dangkal, yang meliputi Selat Malaka bagian Selatan, Laut Cina Selatan bagian ujung Selatan, Selat Karimata, Selat Galasa, Selat Bangka, Selat Sunda, dan Laut Jawa. Dataran Timur juga mempunyai perairan dangkal yang meliputi Laut Arafuru dan perairan di lepas pantai Irian Jaya lainnya. Cekungan tengah memiliki perairan laut yang lebih dalam, yaitu 4.000 meter.
Palung atau cekungan yang memiliki kedalaman lebih dari 6.000 meter adalah Palung Halmahera, Palung Banda, dan Palung Sulawesi. Sungai sangat penting bagi masyarakat di Sumatra, Kalimantan, dan Irian Jaya sebagai sarana transportasi, karena jalan darat belum terlalu banyak dan walaupun ada kadang-kadang di musim hujan permukaannya sangat buruk sehingga kurang dapat dimanfaatkan. Sungai yang terpanjang adalah Sungai Kapuas (1.369 km) di Propinsi Kalimantan Barat. Di Sumatra, sungai terpanjang adalah Sungai Musi (750 km).
Ekonomi
Negara kita kaya dengan penghasilan yang berasal dari alam. 90% dari jumlah penduduk yang menggunakan pertanian, minyak dan gas menghasilkan 70% dari keseluruhan pendapatan ekspor barang perdagangan tradisional yang memiliki peranan penting untuk merubah tahun-tahun belakangan ini dalam struktur ekonomi.
Minyak bumi dan gas alam merupakan hasil tambang utama Indonesia selain timah, batubara, bauksit, bijih nikel, emas, perak, pasir besi, aspal, bijih mangan, dan bijih besi. Produksi minyak bumi Indonesia berasal dari ladang baik di darat maupun lepas pantai.
Penduduk
Indonesia termasuk Negara yang berpenduduk cukup besar. Dibanding dengan negara-negara yang sedang berkembang lainnya, Indonesia menempati urutan ketiga dalam jumlah penduduk setelah Cina dan India. Dari data sensus penduduk 2.000, jumlah penduduk Indonesia mencapai 203,4 juta jiwa.
Indonesia merupakan seperlima populasi terbesar di dunia dengan penduduk yang berasal dari Melayu dan Polinesia, terdiri dari 300 suku dan cabangnya yang memiliki tradisi masing-masing. Para pendatang yang berasal dari India bagian Benua Cina, semenanjung Arab dan Persia, sasaran mereka adalah kebudayaan dan agama diikuti dengan mempengaruhi bahasa Portugis, Spanyol, Inggris, dan Bahasa Belanda juga perdagangan dan penyerangan.
Mayoritas penduduk Indonesia (85%) menganut agama Islam. Kemerdekaan beragama dilindungi oleh Undang-Undang Dasar Indonesia, yang menjadi prinsip utama filosofi Negara yaitu “Pancasila”.
Persebaran penduduk Indonesia belum merata. Sebagian besar penduduk masih berkumpul di Pulau Jawa. Dari sensus penduduk 1990 diketahui bahwa 60% penduduk Indonesia tinggal di Pulau Jawa yang luasnya hanya sekitar 7% dari seluruh wilayah daratan Indonesia. Sedangkan Kalimantan yang memiliki luas 28% luas total hanya berpenghuni sekitar 5% penduduk.
Ketimpangan ini menuebabkan ketimpangan dalam kepadatan penduduk. Kepadatan penduduk di Pulau Jawa mencapai 814 orang perkilometer, sedangkan di Maluku dan Irian Jaya hanya tujuh orang. Pada tahun 1990, secara keseluruhan penduduk wanita sedikit lebih banyak dari penduduk laki-laki, meskipun hal itu tidak terjadi di semua propinsi, jumlah penduduk di propinsi-propinsi di sebagian besar Sumatra, Kalimantan, Maluku, dan Irian Jaya jumlah penduduk laki-laki masih lebih besar dibanding dengan jumlah penduduk wanitanya.
Kebudayaan
Indonesia dianugrahi kekayaan dengan berbagai macam bentuk kebudayaan dan kesenian tradisional yang bercampur. Prinsip dasar yang membimbing jalan kehidupan yang diwarnai dengan konsep kerja sama atau “gotong royong” dan pertemuan dan perkumpulan bersama atau musyawarah untuk mencapai kesepakatan atau “mufakat”. Diambil dari tradisi kehidupan petani di pedalaman, cara ini masih banyak digunakan dikehidupan masyarakat sekalipun di kota. Kehidupan sosial, seperti upacara di padang rumput yang luas, yang ditetapkan sebagai tradisi dan adapt istiadat kuno atau hokum “adat”, yang berbeda daerah satu dengan daerah lainnya.
Hukum “adat” memiliki pengaruh yang kuat dalam kehidupan Indonesia dan sebagai penolong dalam memelihara persamaan hak untuk kaum wanita. Agama berpengaruh merubah kehidupan masyarakat dari pulau ke pulau dan dari perkampungan ke perkampungan, sesuai dengan sejarah lokal.     
Bentuk kesenian di Indonesia tidak hanya didapat dari cerita rakyat, seperti kebanyakan negara lainnya. Banyak yang dikembangkan di istana-istana bekas kerajaan, seperti Bali, di mana mereka harus melengkapi dasar-dasar dari upacara keagamaan. Drama tari terkenal dari Jawa dan Bali ditemukan dari mitos Hindu dan Fragmen Istimewa Ramayana dan Mahabharata dari syair Hindu.
Sekitar 583 bahasa yang dibicarakan oleh beberapa kelompok suku yang berbeda di nusantara. Di antaranya ada 5 (lima) kelompok bahasa, yaitu bahasa Sumatra sendiri, 6 (enam) bahasa Sulawesi dan 3 (tiga) bahasa Jawa. Satu pulau kecil, pulau Alor di Nusa Tenggara memiliki 7 (tujuh) kelompok bahasa yang berbeda. Orang-orang Bali memakai bahasa mereka sendiri, dan beberapa bahasa local yang ditemukan lebih lanjut sebagai bentuk bahasa yang istimewa untuk menandai seseorang yang berstatus bawahan, atasa, ataupun yang berderajat sama. Sekalipun banyak jenis bahasa yang sama, tetapi cara pengucapan atau logatnya berbeda di setiap daerah.

Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional resmi, sama dengan bangsa Melayu, yang ditulis dengan naskah Romawi dan berdasarkan ortograpi Eropa. Bahasa Inggris adalah bahasa asing yang digunakan secara luas untuk bisnis dan perjalanan. Ke manapun kamu pergi akan selalu disambut dengan salam kekeluargaan seperti “Hello Mr. I”, (salam sesuai dengan jenis kelamin), sama halnya jika kamu bepergian berangkat dari jalan yang kamu tempuh kamu akan mendapatkan keadaan yang biasa di mana kamu akan menjumpai orang-orang Indonesia yang berbicara dengan bahasa Inggris yang sopan. Di beberapa kota besar dan merupakan tujuan para turis bahasa Belanda tetap masih digunakan, bahasa Belanda sangat berpengaruh bagi bahasa Indonesia. Bahasa Prancis juga mulai terkenal di berbagai hotel-hotel dan restoran-restoran besar.

GEOGRAFI REGIONAL ASIA TENGGARA

Kamu mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah ASEAN atau mungkin istilah Asia Tenggara. Di manakah Asia Tenggara tersebut berada? Bagaimanakah kondisi penduduknya? Bagaimanakah kondisi wilayahnya? Pertanyaan-pertanyaan tersebut mungkin terlintas di benak kamu.
Negara kita merupakan salah satu negara yang berada dalam jajaran Negara-negara yang mengisi Asia Tenggara selain Negara kita sendiri. Negara manakah lagi yang berada di wilayah Asia Tenggara? Untuk mengetahuinya mari kita kenali satu persatu setiap negaranya.
Asia Tenggara merupakan salah satu tempat peleburan besar di dunia. Penduduknya yang beraneka ragam berpindah ke wilayah ini untuk mencari kehidupan yang lebih baik dan keamanan yang lebih terjamin. Perpindahan penduduk yang besar ini dimulai sekitar 4.000 tahun yang lalu. Kini Asia Tenggara meliputi berbagai Negara merdeka seperti Malaysia, Singapura, Vietnam, Laos, Kamboja, Thailand, dan Myanmar. Negara termuda adalah Brunei Darussalam yang memperoleh kemerdekaan penuhnya pada tahun 1984.
Penduduk asli Asia Tenggara adalah orang berkulit gelap dan berbadan amat kecil, beberapa di antara keturunannya kini masih tinggal di daerah tinggi di Filipina, Indonesia, dan Malaysia.
Negara-negara di Asia Tenggara secara bersama-sama mencakup wilayah seluas sekitar 4.500.000 km2. Bila laut di dalam wilayah ini dihitung, luas Asia Tenggara meliputi separuh bola bumi atau sebesar Eropa dari Irlandia hingga Turki. Negara terbesar adalah Indonesia dan negara terkecil adalah Singapura.
Cina merupakan tetangga Asia Tenggara di sisi Utara. Di sisi Timur, Barat, dan Selatan, Asia Tenggara diapit oleh laut terutama Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Myanmar, wilayah Asia Tenggara yang paling Barat berbatasan dengan India dan Bangladesh. Oleh karena itu, Asia Tenggara terletak dalam posisi yang sangat strategis, yaitu di sebelah Timur India dan di sebelah Selatan Cina. Kedua negara ini merupakan negara yang penduduknya padat. Keduanya juga merupakan negara yang memiliki berbagai masalah ekonomi yang serius, suatu masalah yang sebagian mungkin dapat dipecahkan dengan dapat memasuki wilayah sumber alam di berbagai negara Asia Tenggara.
Secara fisik, Asia Tenggara merupakan wilayah yang banyak dibagi-bagi. Barisan pegunungannya, dengan arah Utara-Selatan, dalam sejarah telah memisahkan beberapa penduduknya seperti orang Myanmar, Tahi, dan Vietnam. Filipina dan Indonesia juga dibagi-bagi mennjadi ribuan pulau tetapi kontak hubungan justru lebih mudah antar penduduk pulau ketimbang antar penduduk pantai dan penduduk pedalaman.
Pada umumnya iklim di Asia Tenggara adalah hangat dan seringkali basah. Musim di sebagian besar negara berganti-ganti antara musim kemarau dan musim penghujan. Akan tetapi, di Indonesia terdapat banyak curah hujan sepanjang tahunnya. Myanmar dan Filipina khususnya, memiliki banyak angina pasat yang merusak, badai hujan yang ganas dengan angin topan, banjir besar, dan korban jiwa. Suhu udara jarang turun hingga di bawah 20°C di sebagian besar negara Asia Tenggara kecuali di daerah yang tinggi sedangkan musim kemaraunya sering menjadikan suhu naik sampai 32°C.
Hampir semua penduduk Asia Tenggara berdarah Mongol, sebagian besar di antara mereka berkulit coklat, bukan kuning. Minoritas asing besar di Asia Tenggara adalah Cina dan India. Orang Eropa hanya berjumlah sedikit.
Di seluruh kawasan Asia Tenggara, sebagian besar orang khususnya para petani pedesaan juga percaya terhadap arwah tanpa memandang agama resmi mereka. Agama Budha di daratan negara-negara Asia Tenggara juga percaya akan adanya reinkarnasi, proses kelahiran terus menerus.

Orang-orang di Asia Tenggara masih tinggal di rumah-rumah yang dibangun di atas jangkauan. Hal ini khususnya berlaku di wilayah-wilayah yang sering dilanda banjir akibat hujan lebat. Membangun rumah seperti ini juga melindungi diri dari binatang buas dan pencuri.