Wednesday, December 2, 2015

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEKHNIK PEMBERIAN TUGAS PEKERJAAN RUMAH BAGI SISWA KELAS VII SMP - BAB 3

BAB III
METODE PENELITIAN

A.      METODE PENELITIAN
1.        Tempat Penelitian
Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di SMP Muhammadiyah Ciledug, kecamatan ciledug, kabupaten Cirebon. Penulis mengambil lokasi tempat ini dengan pertimbangan bekerja pada sekolah tersebut, sehingga memudahkan dalam mencari data, peluang waktu yang luas dan subjek penelitian sangat sesuaii dengan profesi penulis.
2.        Waktu Penleitian
Waktu pelaksanaanya adalah pada bulan oktober untuk siklus I, Bulan oktober untuk siklus II, dan desember untuk siklus III.

B.       SUBJEK PENELITIAN
Penelitian tindakan kelas dilakukan di SMP Muhammadiyah Ciledug pada kelas VII A semester 1.

C.      RANCANGAN PENELITIAN
a.        Siklus I
Langkah-langkah dalam siklus I antara lain:
1.         Perencanaan
i)     Menyiapkan RPP
ii)   Menyiapkan materi pelajaran
iii) Menyiapkan soal-soal latihan
iv)  Menyiapkan soal pekerjaan rumah (PR)
2.         Tindakan
i)     Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
ii)   Guru menyampaikan materi sesuai RPP dalam pembelajaran matematika
iii) Guru memberikan soal / maslah yang berhubungan dengan materi yang disampaikan.
iv)  Siswa diberi PR
3.         Pengamatan
Mengamati terjadinya peningkatan keterampilan belajar siswa yang ditandai dengan adanya rasa tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan guru.
4.         Refleksi
Mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang sudah berjalan untuk memperbaiki kegiatan pada siklus berikutnya.
b.        Siklus II
kegiatan siklus II sama dengan kegiatan siklus I. pada siklus II merupakan perbaikan semua kekurangan pada siklus I.
c.         Siklus III
Kegiatan siklus III sama dengan siklus I dan II. Pada siklus III dilakukan untuk melakukan penyempurnaan oada siklus I dan II, sehingga minat pembelajaran matematika dengan metode pemberian tugas pekerjaan rumah menjadi meningkat.

D.        TEKNIK  PENGUMPULAN DATA
Data-data  hasil  penelitian ini diperoleh dari:
1.      Data mengenai tingkat kemampuan siswa menyelesaikan soal-soal matematika   yang diambil dari tes awal dan  tes akhir tiap siklus
2.      Data mengenai sikap, motivasi ,dan kesungguhan siswa mengikuti proses belajar mengajar matematika maupun kesungguhan dan cara mengerjakan soal-soal matematika menjadi meningkat

E.       TEKNIK ANALISIS DATA
     Data yang diperoleh  dari hasil penelitian ini selanjutnya akan dianalisis secara deskriftif dengan melihat hasil belajar matematika siswa  yang diperoleh dalam proses pengerjaan tugas rumah melalaui kemampuan menyelesaikan soal-soal matematika.Hasil analisis deskriftif  tersebut ditampilkan dalam bentuk  skor untuk mendapat kesimpulan dalam penelitian ini, seperti yang diungkapkan  Arikunto (2000) sebagai berikut :
Tabel 1. Pengkategorian interval  skor pada tingkat penguasaan soal-soal  matematika
NO
INTERVAL
KATEGORI
1.
8,1-10,0
Sangat Tinggi
2.
6,6- 8,0
Tinggi
3.
5,6- 6,5
Sedang
4.
4,1 – 5,5
Rendah
5.
0 – 4,0
Sangat Rendah

Indikator Penelitian
Yang menjadi indicator keberhasilan penelitian ini adalah apabila kemampuan menyelesaikan soal-soal matematika sudah mencapai tingkat penguasaan berdasarkan nilai standar  KKM

  







UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEKHNIK PEMBERIAN TUGAS PEKERJAAN RUMAH BAGI SISWA KELAS VII SMP - BAB 2

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.      LANDASAN TEORI
1.        Matematika
Istilah Matematika berasla dari bahasa Yunani “Mathematikus” secara ilmu pasti, atau “Mathesis” yang berarti ajaran, pengetahuan  abstrak dan deduktif, di mana kesimpulan tidak ditarik berdasarkan pengalaman keindraan, tetapi atas kesimpulan yang ditarik dari kaidah-kaidah tertentu melalui deduksi (Ensiklopedia Indonesia).
Dalam garis besar program pembelajaran (GBPP), teradapat istilah Matematika Sekolah yang dimaksudkan untuk memberi penekanan bahwa materi atau pokok bahasan yang terdapat dalam GBPP merupakan materi atau pokok bahasan yang diajarkan pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah (Direkdikdas,1994).
2.        Belajar
Skinner berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar maka responnya menjadi lebih baik dan sebaliknya bila tidak belajar responnya menjadi menurun. Sedangkan menurut Gagne, belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapasitas baru (Srifauziah, 2005: 10). Sedangkan menurut kamus umum bahasa Indonesia, belajar diartikan berusaha (berlatih) supaya mendapat kepandaian (Purwadarminta: 109).
Belajar dalam penelitian dapat diartikan segala usaha yang diberikan oleh guru agar mendapat dan mampu menguasai apa yang telah diterimanya dalam hal ini adalah pelajaran matematika.
3.        Prestasi Belajar
Prestasi belajar berasal dari kata “prestasi” dan “belajar”, prestasi berarti hasil yang telah dicapai (Depdikbud, 1995: 787) sedangkan pengertian belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu (Depdikbud, 1995: 14). Jadi prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang di kembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai atau angka yang diberikan oleh guru. Prestasi dalam penelitian yang dimaksudkan adalah nilai yang diperoleh oleh siswa pada mata pelajaran matematika dalam bentuk nilai berupa angka yang diberikan oleh guru kelasnya setelah melaksanakan tugas yang diberikan padanya.
4.        Tekhnik
Dalam kamus umum bahasa Indonesia tekhnik diartikan sebagai cara membuat sesuatu atau melakukan sesuatu yang berkenaan dengan kesenian (Purwadarminta: 1035) sedangkan tekhnik siswanya dalam rangka mendapatkan informasi atau laporan yang diinginkan.
5.        Pekerjaan Rumah (PR)
Pekerjaan rumah atau biasa disebut PR dalam bahasa inggris “Homework”, yang artinya mengerjakan pekerjaan rumah. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan PR adalah sebuah tugas atau pekerjaan tertentu baik tertulis atau lisan yang harus dikerjakan di luar jam sekolah (terutama di rumah) berkaitan dengan pelajaran yang telah disampaikan guru di luar jam sekolah untuk meningkatkan penguasaan konsep atau keterampilan dan sekaligus memberikan pengembangan.

B.       KERANGKA BERPIKIR
Aktivitas siswa dalam proses belajar merupakan salah satu unsur yang paling penting dalam menentukan efektif atau tidaknya suatu pelajaran, sehingga guru harus memikirkan metode yang cocok untuk digunnakan agar lebih efektif dalam mengulang pelajaran di sekolah.
Proses pembelajaran dengan metode pemberian tugas rumah selain dapat mengingat kembali pelajaran yang sudah dipelajari di sekolah juga dapat menyelesaikan soal matematika serta membantu mnumbuhkan sikap positif terhadap pelajaran matematika, sehingga menjadikan siswa bertanggung jawab, aktif, dan kreatif.
Dengan demikian secara individual dapat membangkitkan kepercayaan dari siswa terhadap kemampuan untuk menyelesaikan persoalan yang berhubungan dengan matematika dan dapat menghilangkan rasa takut dan sulit terhadap pelajaran matematika.

C.      PERUMUSAN HIPOTESIS

Hipotesis yang diajukan dalam proposal penelitian ini adalah “Melalui tekhnik pemberian tugas pekerjaan rumah dapat meningkatkan hasil belajar matematika bagi siswa kelas VII SMP Muhammadiyah Ciledug”.

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEKHNIK PEMBERIAN TUGAS PEKERJAAN RUMAH BAGI SISWA KELAS VII SMP - BAB 1

BAB I
A.      LATAR BELAKANG
Peserta belajar dengan kemampuan yang bervariasi sering dijumpai pada suatu proses pembelajaran. Kemampuan yang bervariasi dapat berupa perbedaan kesanggupan, keterampilan, intelegensi, potensi, dan pengetahuan awal dalam mengikuti proses belajar.
Pada pembelajaran bidang study matematika, siswa dengan kemampuan mengikuti proses pembelajaran yang bervariasi secara logis dapat menimbulkan konsekuensi yang serius, yaitu variasi akan berkelanjutan dengan perbedaan kemampuan antar siswa dapat semakin besar. Hal ini utamnya disebabkan  oleh materi awal pada matematika, berkaitan erat dengan materi selanjutnya.
Salah satu tujuan dari mempelajari matematika adalah siswa dapat menguasai konsep sehingga dapat menyelesaikan masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Pengajaran matematika juga dimaksudkan untuk pembentukan sikap positif terhadap matematika, sehingga merasa tertarik untuk mempelajari lebih lanjut.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis di SMP Muhammadiyah Ciledug selama proses kegiatan belajar mengajar di sekolah berlangsung, siswa hanya belajar matematika pada saat guru jam pelajaran matematika berlangsung. Hal ini terlihat dari banyaknya siswa yang mengerjakan pekerjaan rumah di sekolah. Siswa kurang termotivasi untuk mengulang kembali pelajaran yang telah di jelaskan oleh guru ataupun mengikuti bimbingan matematika yang diselenggarakan di luar jam sekolah.
Untuk mengantisipasi keadaan tersebut guru sangat memegang peranan penting untuk mengupayakan metode pembelajaran yang cocok sehingga siswa dapat memahami dan menguasai pelajaran matematika. Salah satu metode yang dilakukan adalah pemberian tugas pekerjaan rumah. Siswa diharapkan dapat meningkatkan aktivitas belajarnya, sehingga terjadi pengulangan dan penguatan terhadap materi yang diberikan di sekolah dengan harapan siswa mampu meningkatkan hasil belajar atau prestasi siswa.

B.       PERUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH
Perumusan Masalah
Apakah melalui tehnik pemberian tugas pekerjaan rumah dapat meningkatkan prestasi belajar bagi siswa kelas VII SMP Muhammadiyah Ciledug ?
Pemecahan Masalah
Siswa yang mendapat perhatian dan perlakuan khusus tentunya akan menghasilkan atau menguasai yang berbeda pula dalam sebuah kelas atau kelompok bahkan perlakuan individual sekaligus dengan diberikannya perlakuan dan perhatian yang lebih baikdalam belajar di sekolah maupun di rumah, tentunya akan lebih baik pula penguasaan keterampilan atau konsep terhadap mata pelajaran yang dipelajarinya. Dengan pemberian PR secara rutin dan terorganisir dengan baik paling tidak mampu mengkondisikan dalam bentuk motivasi ekstrinsik bagi siswa itu sendiri.
Moh. Uzer (1996: 29) menjelaskan “Motivasi ekstrinsik timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan atau paksaan orang lain, sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau belajar”.
Demikian halnya dengan guru memberikan PR dengan harapan baik itu dirasa memaksa bagi siswa harus belajar. Dengan pola demikian tentunaya anak yang lebih banyak belajar di rumah akan lebih baik misalnya dalam mata pelajaran yang dikerjakan.

C.      TUJUAN PENELITIAN
1.      Tujuan Umum
Tujuan penelitian yang diharapkan dari penelitian ini menjadi masukan bagi guru dan siswa untuk meningkatkan belajar di rumah.
2.      Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini, yaitu untuk mengetahui apakah melalui pemberian pekerjaan rumah dapat meningkatkan prestasi belajar matematika bagi siswa kelas VII SMP Muhammadiyah Ciledug.

D.      MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dappat bermanfaat bagi:
a.    SMP Muhammadiyah Ciledug
Dengan hasil penelitian ini diharapkan kelas VII SMP Muhammadiyah Ciledug dapat lebih meningkat pemberdayaan pemberian pekerjaan rumah (PR) agar prestasi belajar siswa lebih baik dan perlu dicoba untuk diterapkan pada pelajaran lain.
b.    Guru
Sebagai bahan masukan guru dalam meningkatkan mutu pendidikan dikelasnya.
c.    Siswa
Sebagai bahan masukan bagi siswa untuk memanfaatkan pekerjaan rumah (PR) dalam rangka meningkatkan prestasi belajarnya.