Saturday, May 30, 2015

Geografi Regional Filipina

DESKRIPSI UMUM

Fisiografi
Filipina terdiri dari rangkaian ribuan pulau besar dan kecil (sekitar 7.100 pulau). Tetapi dari semua pulau itu hanya sekitar 880 yang berpenduduk. Pulau-pulau terbesar di antaranya adalah Pulau Luzon, Pulau Mindanao, Pulau Samar, Pulau Negros, Pulau Palawan, Pulau Panay, Pulau Mindoro, Pulau Leyte, Pulau Cebu, dan Pulau Bohol.
Pulau-pulau itu biasanya dikelompokkan menjadi 4 kelompok:
1.      Pulau Luzon
2.      Kepulauan Visayan
3.      Kepulauan Mindanao
4.      Kepulauan Palawan dan Sulu
Di bagian Timur rangkaian pulau tersebut terdapat Palung Mindanao (Palung Filipina), salah satu laut terdalam di dunia (sekitar 11.500 m).
Di Filipina banyak terdapat pegunungan, sebagian besar di antaranya berjajar searah dengan kepulauan tersebut, yang dalam peta tampak seperti kapak besar. Di Pulau Luzon, Pegunungan Cordillera Central, tampak sebagai tulang punggung pulau itu dan terdiri dari dua-tiga jajaran yang parallel dengan ketinggian rata-rata 1.650 m. Barisan Sierra Madre memanjang di pantai Timur Laut (panjang 560 km dan lebar 15 – 50 km). Di propinsi Nueva Vizcaya, Pegunungan Cordillera Central dan Pegunungan Sierra Madre membentang bersama-sama dan membentuk Pegunungan Caraballo. Pegunungan Ilocos memanjang di daerah pantai Barat Laut dengan ketinggian kadang-kadang labih dari 1.525 m. Di bagian Barat daya terdapat Pegunungan Zambales, yang memuncak di High Peak (2.037 m).
Pulau-pulau lain juga bergunung-gunung. Di Pulau Mindanao menonjol Pegunungan Diuata yang membujur sepanjang sepanjang pantai Timur, seakan-akan terjepit di antara daerah pantai di Timur dan lembah Sungai Agusan yang subur di Barat. Di Selatan Sungai Mindanao menjulang Gunung Apo (2.954 m), sebuah gunung api aktif dan tertinggi di Filipina.
Selain itu masih banyak gunung berapi lain di negeri ini. Misalnya, Gunung Mayon (2.421 m), dan Gunung Taal yang terletak di tengah Danau Taal yang mungkin merupakan gunung berapi terendah di dunia.
Hanya ada beberapa dataran rendah yang tergolong luas dio negeri ini. Dataran di daerah pantainya tidak ada yang mempunyai lebar lebih dari 3 km. Di daerah pegunungan terdapat beberapa dataran tinggi, dataran Cagayai dan Bihon (di Luzon), lembah Sungai Agusan, dan Sungai Mindanao (di Mindanao).
Sungai utama di negeri ini adalah Sungai Cagayan (344 km), Sungai Agno, Sungai Pampanga (di Pulau Luzon), Sungan Agusan, dan Sungai Mindanao (di Mindanao), Sungai Pasig, yang mengalir lewat kota Manila dapat dilayari kapal kecil dan cukup penting perdagangan.
Iklim
Ikim di Filipina dipengaruhi oleh ciri pulau-pulaunya, posisinya di daerah tropis, barisan reliefnya, angina yang bertiup, dan ketinggian tiap daerah. Pengaruh garis balik hanya sedikit, bisa dikatakan, Zamboanga di Selatan dan Aparri di Utara mempunyai iklim yang sama. Barisan pegunungan sangat mempengaruhi iklim setempat, sedangkan laut mempengaruhi iklim pulau-pulau kecil.
Hujan turun secara tetap di semua daerah berkisar dari 1.275 mm hingga 4.550 mm per tahun. Biasanya bagian Barat lebih banyak menerima hujan dari angina musim Barat daya (2.150 – 2.550 mm per tahun). Angin topan menambah hujan di bagian Timur (Oktober – November). Setiap tahun antara bulan Juni dan Desember, Filipina dilanda angin topan yang hebat. Wilayah yang sering dilanda topan adalah wilayah pantai Timur. Bagian pedalaman Pulau Luzon, Pulau Mindanao, dan Kepulauan Visayan menerima hujan 1.650-1.900 mm per tahun (kebanyakan dalam bulan Juni-September). Sedangkan Pulau Bohol, bagian Timur Pulau Leyte, dan bagian tengah Pulau Mindanao menerima 1.900-2.150 mm per tahun.
Flora dan Fauna
Sebagian hutan Filipina sudah dibabat untuk peratanian. Sebagian lagi habis dibakar dan digantikan oleh alang-alang. Tetapi lebih dari 40% daratan negeri ini masih tertutup hutan terutama di kawasan pegunungan.
Kebanyakan vegetasi negeri ini sejenis dengan vegetasi Kalimantan. Hutannya ditumbuhi oleh berbagai jenis pohon berkayu keras maupun lunak, termasuk mahoni dan pinus. Tumbuhan paku mencapai ribuan jenis. Kelapa dan bakau banyak tumbuh di tepi pantai.
Hutan Filipina didiami oleh berbagai hewan liar. Berdasarkan penemuan fosil, ditemukan bahwa gajah pernah ada di negeri ini. Mamalia lain yang masih hidup antara lain rusa, anoa, monyet, trenggiling, lemur, kancil, dan luwak. Di antara reptilian terdapat buaya, kura-kura, dan berbagai jenis ular.
Penduduk
Filipina berpenduduk sekitar 6.609.000 jiwa. Daerah yang paling padat penduduknya adalah daerah yang subur dan yang paling intensif dibudidayakan, yakni daerah Pulau Ilocos, bagian tengah Pulau Luzon, Pulau Cebu, Pulau Negros, dan Pulau Panay. Sedangkan daerah yang paling jarang penduduknya adalah daerah pantai Timur Laut Pulau Luzon, bagian Selatan dan pedalaman Mindanao, Pulau Palawan, nagian Barat Pulau Mindoro.
Jumlah penduduk Filipina berkembang dengan pesat. Untuk mengendalikan laju pertambahan penduduk, pemerintah menggalakan program Keluarga Berencana. Untuk menghadapi ledakan penduduk, pemerintah mendorong petani untuk meningkatkan produksi bahan makanan dan mendesak para pengusaha untuk memperluas lapangan kerja.
Mayoritas penduduk Filipina adalah keturunan Melayu yang dating dari Malaysia dan Indonesia. Sebagian kecil penduduk termasuk kelompok etnik China, Mestizo (campuran orang Melayu dan Spanyol), Negrito (keturunan penduduk asli).
Bahasa resmi di Filipina adalah Pilipino, yang didasarkan pada bahasa Tagalog, salah satu dialek Melayu. Bahasa daerah yang digunakan penduduk adalah bahasa Tagalog, Cebuano, Ilocano, Ilongo. Sebagian besar orang Filipina menggunakan bahasa Inggris, bahkan Filipina merupakan negara pemakai bahasa Inggris terbesar ke-3 di dunia. Tetapi bahasa Pilipino lambat laun menggantikan bahasa Inggris di sekolah-sekolah dan siaran radio. Bahasa Arab juga diajarkan di daerah Islam.
Filipina merupakan satu-satunya Negara di Asia yang mayoritas penduduknya menganut agama Kristen. Lebih dari 93% rakyatnya beragama Kristen.
Kira-kira 89% rakyat Filipina sudah bebas dari buta aksara. Pendidikan dasar diberikan secara gratis dan diwajibkan. Perguruan tinggi terbesar adalah Universitas Filipina dan Universitas St. Thomas.
Ekonomi
Pertanian merupakan tumpuan ekonomi Filipina. Sebab, selain mampu menyerap tenaga kerja sebesar 40%. Hasilnya pun hampir memenuhi kebutuhan pangan seluruh penduduk, kendati dari seluruh wilayahnya baru 27% yang dibudidayakan.
Hutannya yang mencakup sekitar 36% dari seluruh wilayah Filipina, ditumbuhi berbagai jenis pohon yang bernilai tinggi untuk perdagangan, di antaranya pohon banian, bedar, eboni, pinus, dan mahoni. Bambu, yang dapat tumbuh di seluruh negeri ini digunakan untuk berbagai kebutuhan penduduk, misalnya untuk bahan bangunan dan perabotan rumah.
Hasil terpenting dari sektor perikanan berasal dari penangkapan di lepas pantai. Wilayah penangkapannya yang utama adalah di Mindoro, Kepulauan Sulu, dan Samboanga.
Sektor perindustrian juga merupakan tumpuan harapan Filipina sebab kendati hanya menyerap 9% tenaga kerja, dapat menyumbang sekitar 25% pendapatan Negara. Hasil utama sektor ini adalah bahan pangan, pupuk, mesin elektronik, batu bara dan minyak, sepatu dan tekstil, serta tembakau.
Dulu, pertambangan merupakan sektor ekonomi terpenting di Filipina. Namun, kini sektor itu hanya menyumbang 2% dari seluruh pendapatan nasional Filipina dan hanya mampu menyerap 1% tenaga kerja. Hasilnya antara lain batu kapur, krom, tembaga, perak, dan emas. Untuk memenuhi berbagai kebutuhan lokal, Filipina mengimpor minyak mentah, mesin-mesin, gandum, dan lain-lain. Sebaliknya negeri ini mengekspor peralatan elektronik, kopra, kain, buah-buahan, sayur mayor, gula, hasil hutan, dan produk mineral.


Geografi Regional Singapura

DESKRIPSI UMUM

Fisiografi
Singapura terletak di selatan Semenanjung Malaka dan terdiri dari sejumlah pulau. Di samping pulau utama (Pulau Singapura), terdapat sekitar 50 pulau kecil Pulau Singapura berukuran panjang 41,8 km dan lebar 22,9 km. Pulau-pulau lainnya jauh lebih kecil dan sekitar separo di antaranya tidak begitu berarti, yang terbesar adalah Pulau Tekong Besar (17,9 km2), Pulau Ubin (10,1 km2), Pulau Sentosa (3,5 km2), dan Pulau Ayer Chawan (2,2 km2). Kepulauan ini terpisah dari Semenanjung Malaka oleh Selat Johor, namun Pulau Singapura dihubungkan dengan tanah semenanjung itu oleh jalan raya, jalan kereta api, dan saluran pipa sepanjang 1,5 km.
            Pulau Singapura berbentuk sebuah ketupat. Tanahnya rendah dan bergelombang, dengan beberapa bukit di sebelah Barat Laut dan daerah berawa-rawa di sebelah Barat Daya. Sungai-sungai kecil dan pendek mengalir dari daerah perbukitan ke pantai, kecuali di sebelah Selatan. Di sebelah selatan, Singapura memiliki pelabuhan alam yang terlindung oleh dua pulau lepas pantai.
            Singapura terletak kira-kira 130 km di Utara garis khatulistiwa. Suhu rata-rata tercatat 26° C, dengan pergeseran hanya sekitar 1,4° C. Meskipun demikian negeri ini mengalami tiga musim yang berbeda satu sama lain, musim hujan yang sejuk (November–Maret) mempunyai hubungan dengan angin musim Timur Laut, musim kemarau yang panas (April–September) mempunyai hubungan dengan angin musim Barat Daya, musim pancaroba (September – November) diwarnai oleh perubahan cuaca yang terjadi secara mendadak. Curah hujan rata-rata 2.500 mm per tahun. Hujan paling lebat rurun dalam bulan Desember dan paling jarang dalam bulan Agustus. Kelembaban nisbi sangat tinggi (sekitar 80%) sepanjang tahun.
Tumbuhan alami Singapura, yang dulu terdiri dari hutan tropis dan hutan bakau, sekarang sudah habis dibuka untuk perluasan kota, industri atau pertanian. Kini hutan di negeri ini tinggal sekitar 5 persen dari seluruh wilayahnya. Sejumlah tumbuhan khas yang sangat indah masih dapat dijumpai di kedua cagar alamnya (Catchment Area Reserve dan Pandan Nature Reserve).
Penduduk   
Singapura merupakan salah satu negara terpadat di dunia (4.370/km2), mengingat luasnya hanya sekitar 622 km2, karena wilayahnya begitu terbatas, daratannya terus diperluas dengan menimbuni tepi pantai. Pantai Seraya, misalnya diperluas sampai 1,9 km2 pada tahun 1979 dengan menggabungkannya dengan Pantai Sebunus Dalam dan Pantai Sebunus Luar. Antara tahun 1966 dan 1977 saja tanah reklamasi mencapai 1.165 ha.
Pemukiman penduduk dipusatkan di kompleks apartemen yang menjulang tinggi. Semua kota satelit baru dibangun sebagai suatu kota yang dapat memenuhi kebutuhan sendiri tidak jauh dari pusat pemukiman penduduk dibangun sekolah, pusat perbelanjaan, tempat oleh raga, pusat hiburan, dan taman rekreasi. Perumahan rakyat ini dikelola oleh Badan Pembangunan dan Perumahan Singapura.
 Kelompok Etnik dan Bahas
Tidak kurang dari 77% penduduknya adalah orang China. Orang Melayu hanya sekitar 15%. Sisanya adalah orang India (7%, termasuk orang Sri Lanka) serta orang Eropa (termasuk orang Eurasia) dan lain-lain (1%).
Pemerintah Singapura bertekad untuk menggunakan berbagai bahasa untuk kepentingan semua warganya, dengan memelihara toleransi dan sikap menghormati pihak lain sebagai landasan bagi identitas rakyat Singapura. Bahasa Inggris Melayu, Mandarin, dan Tamil, semuanya mendapat kedudukan resmi dan derajat yang sama. Semakin banyak penduduk yang mampu berbahasa Inggris karena pemerintah menganjurkan orang tua murid untuk memasukkan anaknya ke sekolah-sekolah yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar.
Agama
Kong Hu Cu, Budha, Tao, agama Kristen, semuanya memiliki pemeluk di kalangan orang China Singapura. Orang Melayu umumnya menganut agama Islam. Orang India, Sri Lanka, dan Pakistan kebanyakan menganut agama hindu atau Islam. Sedangkan orang Eropa, Eurasia, dan lain-lain, kebanyakan beragama Kristen.
Ekonomi
Perdagangan merupakan salah satu tumpuan perekonomian Singapura. Sektor ini merupakan suatu kekuatan luar biasa, hanya dalam tempo beberapa dekade, perdagangan telah berhasil mengubah Singapura dari desa nelayan menjadi sebuah Negara makmur. Dengan perdagangan bebasnya, Singapura berdagang dengan hampir semua Negara di dunia. Lokasinya strategis dan keadaan ekonomi politiknya stabil, semuanya itu mendorong para pengusaha dari berbagai Negara untuk memilih Singapura sebagai pusat distribusi berbagai produk atau pangkalan operasi pelayanan ke negara-negara lain. Transportasi dan jaringan komunikasi yang memadai, perbankan, pergudangan, dan pelayanan asuransi, semua menyokong pengembangan perdagangan di negara ini.
Tanah di Singapura sangat sempit dan sumber daya alamnya sangat terbatas. Tanah pertaniannya sangat terbatas, hanya kira-kira 3% dari tanahnya yang digunakan untuk pertanian. Walaupun demikian, Singapura mampu mencukupi kebutuhan dalam negeri akan telur ayam sebesar 100%, daging babi 95%, unggas 70%, ikan 25%, dan sayur mayor 25%.
Singapura mampu menghasilkan sejumlah kebutuhan dalam negeri akan makanan segar melalui perkebunan intensif. Pertanian tradisional, yakni pertanian campuran berskala kecil, sudah ditinggalkan karena dianggap tidak ekonomis dan tidak praktis. Kini perkebunan sudah diorganisasikan atas unit-unit khusus yang dipacu untuk bersaing.

Dengan mengintensifkan perkebunan-perkebunan, jumlah perkebunan menjadi berkurang. Untuk mampu menjaga sampai bahan makanan segar sendiri, 3.300 ha. Lebih dari daratannya dikhususkan untuk perkebunan permanent. Beberapa proyek komersial telah ditetapkan untuk daerah ini meliputi peternakan babi, perkebunan hidroponik, perkebunan jamur, anggrek dan bunga lainnya, pusat ekspor ikan dan tempat pengembang biakan ikan.

Geografi Regional Thailand

DESKRIPSI UMUM

Fisiografi
Dengan luas lebih dari 513.000 km2, wilayah Thailand hampir mencapai empat kali Pulau Jawa. Perbatasannya ditandai oleh ciri-ciri yang jelas. Pada perbatasan dengan Myanmar terdapat Pegunungan Dawna dan Pegunungan Tenasserim. Pada perbatasan dengan Kampuchea terdapat Pegunungan Dong Rak (Chaine des Dangrek) dan Pegunungan Cardamon. Sedang perbatasan dengan Laos bertepatan dengan aliran Sungai Mekong dan Pegunungan Luang Prabang.
   Ditinjau dari segi fisiografinya, negeri ini dapat dibagi atas lima bagian.
1.      Pegunungan Utara, suatu tanah tinggi yang mencakup semua gunung tinggi, dengan Gunung Dol Inthanon (2.594 m) sebagai puncak tertinggi.
2.      Dataran Tengah, suatu depresi berbentuk segitiga, yang membentang dari Utara ke Selatan, dengan ukuran panjang sekitar 480 km dan lebar sekitar 240 km.
3.      Plato Korat, sebuah plato bergelombang dengan ketinggian sekitar 150 m, di mana terdapat perbukitan Phu Phan, yamh memisahkan jaringan Sungai Chi dan Sungai Mun dari anak-anak Sungai Mekong lainnya yang lebih kecil.
4.      Perbukitan Barat Daya, yang memanjang dari arah Tenggara ke Barat Laut, dengan puncak Gunung Khao Sol Dao (1.000 m lebih).
5.      Semenanjung Thailand, suatu daerah perbukitan yang memanjang dari Pegunungan Tenasserin ke arah Selatan sampai ke Malaysia, dengan puncak tertinggi Gunung Khao Luang (1.789 m) di Propinsi Nakhon Sri Thammarat.
   Ada dua Jaringan sungai utama Thailand, yakni jaringan Sungai Chao Phraya di sebelah Barat, serta jaringan Sungai Chi dan Sungai Mun di sebelah Timur. Sungai Nan, yang mengalir kea rah Selatan dari perbatasan Laos sejauh kira-kira 640 km, bertemu dengan Sungai Ping dekat Nakhon Sawan, dan keduanya menjadi Sungai Chao Phraya. Sungai Mun mengalir ke arah Timur sampai menyatu dengan Sungai Mekhong. Anak Sungai Mekhong yang paling besar adalah Sungai Chi. Di bagian Tenggara dan Semenanjung Thailand hampir tidak ada sungai yang panjangnya melebihi 80 km.
Pantai Thailand memanjang sejauh kira-kira 2.614 km. Sebagian besar di antaranya berada di bagian semenanjung, yang memisahkan Teluk Siam dari Teluk Andaman. Jarak antara teluk tersebut hanya sekitar 48 km di Tanah Genting Kra. Di lepas pantai terdapat banyak pulau kecil, antara lain Pulau Phuket, Pulau Ko Samui, dan Pulau Kho Si Chang.
Iklim
Thailand umumnya beriklim tropis. Terdapat perbedaan yang jelas antara musim hujan dan musim kemarau. Kebanyakan kawasan menerima lebih dari 70% hujannya pada musim hujan yang dibawa oleh angina Barat Daya (Mei–September). Tetapi curah hujan berbeda-beda menurut keterbukaan masing-masing daerah terhadap angina dan menurut jaraknya dari laut. Sebagai contoh, Ranong di Pantai Samudra Hindia rata-rata menerima 4.700 mm per tahun, sedangkan Songkla di Semenanjung Selatan hanya menerima 2.290 mm per tahun karena terletak di daerah bayangan hujan. Bangkok di Utara semenanjung hanya menerima 1.520 mm per tahun, sedangkan Chanthaburi di daerah Pantai Tenggara menerima lebih dari 3.050 mm per tahun. Daerah pedalaman kebanyakan menerima sekitar 1.270 mm per tahun.
Sepanjang tahun suhu udara berada di atas 25 derajat Celcius. Suhu tertinggi terjadi pada bulan Maret–April (musim panas), sedangkan suhu terendah terjadi pada bulan Oktober–Februari (musim dingin).
Flora dan Fauna     
Banyak vegetasi asli yang sudah dibabat, terutama di kawasan lembah dan dataran. Malahan, di daerah pegunungan pun hutan asli terus menerus dirusak oleh sstem pertanian berpindah-pindah. Tetapi di bagian Utara masih banyak hutan lebat dengan tumbuhan tropis berkayu keras bernilai tinggi. Lereng-lereng pegunungan di bagian Timur semenanjung juga masih berhutan lebat. Di sepanjang garis pantai Teluk Siam terdapat hutan bakau.
Di antara hewan liar yang hidup di negeri ini, yang paling terkenal adalah gajah, lambang Kerajaan Thailand. Selain itu, di negeri ini juga terdapat kerbau liar, harimau, dan lain-lain.
Penduduk
Thailand sekarang menjadi salah satu negara yang paling tinggi laju pertumbuhan penduduknya. Daerah yang palin padat penduduknya adalah dataran Sungai Chao Phraya, yang memang tergolong subur dan produktif. Bangkok sendiri, yang terletak di dataran tersebut, berpenduduk sekitar 5,8 juta. Di Utara dan Timur Laut, pusat-pusat penduduk umumnya terletak di sekitar sungai. Sedang di Selatan penduduk terpusat di sepanjang Pantai Timur, Tetapi daerah terpadat di wilayah ini adalah Pulau Phuket, daerah pertambangan dan industri timah. Daerah pantai di bagian Tenggara juga padat penduduknya. Daerah yang jarang penduduknya adalah daerah berhutan, bergunung-gunung, kering, tandus, dan berawa-rawa.
Sekitar 80% dari seluruh penduduk Thailand adalah orang Thai, yang terdiri dari orang Siam (53%) dan orang Laos (27%). Di antara kelompok-kelompok minoritas, yang terbesar  adalah orang China, yang jumlahnya mencapai sekitar 12 persen dari seluruh penduduk negeri ini. Penduduk minoritas kedua terbesar adalah orang Melayu (4%). Selain kedua kelompok itu terdapat beberapa kelompok minoritas lain, yang dapat dibedakan atas kelompok “orang gunung” (Lisu, Lua, Shan, Khan, Meo, Karen, dan Yao) dan kelompok pengungsi Vietnam.
Orang China umumnya hidup di pusat-pusat perdagangan dan industri. Orang Melayu mendiami propinsi-propinsi yang berbatasan dengan Malaysia di Selatan, yaitu daerah yang sering mendapat gangguan dari para gerilyawan komunis. Sebagian orang gunung hidup di sepanjang perbatasan Thailand dengan Myanmar, sedang yang sebagian lagi tinggal di sepanjang perbatasan palin Utara dengan Laos, yaitu di daerah pegunungan yang atelah ditinggalkan oleh kelompok-kelompok suku bangsa yang telah lama tinggal di daerah ini. Pengungsi Vietnam hidup di daerah Plato Khorat.
Orang China menguasai dunia bisnis. Orang Melayu terutama hidup dari mencari ikan dan menanam padi. Orang gunung yang hidup di sepanjang perbatasan dengan Myanmar biasanya hidup bertani dengan sistem tebang-bakar dan berpindah-pindah, sedang orang gunung yang mendiami perbatasan Utara hidup dari pertanian dan penjualan candu.
Bahasa resmi di negeri ini adalah Bahasa Thai, Bahasa Ibu dari sekitar 80% penduduknya. Bahasa ini termasuk rumpun bahasa Sino-Tibet, yang menggunakan suku-suku kata tunggal dengan abjad yang didasarkan terutama pada abjad Sansekerta. Sebagai bahasa kedua digunakan Bahasa Inggris. Sebagian penduduk masih menggunakan bahasa sendiri, seperti Bahasa China di kalangan orang China dan Bahasa Melayu di kalangan orang Melayu.
Agama
Agama utama di Tahiland adalah Budha, Islam, dan Kristen. Agama Budha, agama resmi di negeri ini, dianut oleh 95% penduduk, terutama di kalangan orang Thai, kelompok etnik terbesar di negeri ini. Umat Islam, yang kebanyakan tinggal di Bagian Selatan, umumnya berasal dari kalangan orang Melayu. Sedangkan umat Kristen, yang kebanyakan tinggal di bagian Tengah, umumnya berasal dari kalangan orang China. Suku-suku yang mendiami daerah pegunungan sebagian besar masih menganut animisme.
Ekonomi
Thailand sedang giat memajukan industrinya dan berusaha menjadi salah satu Negara industri. Sektor ini menyumbang 26% dari GNP Thailand dan menyerap 11% tenaga kerja.
Namun, pertanian masih memegang peranan utama di negeri ini. Sektor ini menyumbang sekitar 12% dari GNP Thailand dan menyerap sekitar 56% dari seluruh tenaga kerjanya. Tanah pertaniannya hampir mencakup 40% dari seluruh wilayahnya. Walaupun negeri ini umumnya menerima cukup banyak hujan, irigasi masih sangat penting di beberapa daerah.
Pertaniannya menghasilkan berbagai produk penting. Padi sampai saat ini masih merupakan hasil terpenting dari pertanian di negeri ini, hasilnya mencapai sekitar 20 juta ton per tahun, sebagian di antaranya diekspor ke berbagai negara. Hasil terpenting kedua adalah karet. Thailand menghasilkan lebih dari 900 ribu ton karet per tahun, dan merupakan negara penghasil karet terbesar ketiga di dunia setelah Malaysia dan Indonesia. Hasil panen lain yang bernilai ekspor adalah jagung, yang ditanam terutama di propinsi Saraburi dan propinsi Nakhon Ratcasima. Kira-kira 4,5 juta ton jagung dihasilkan per tahun. Taloka dari Tenggara Thailand juga diekspor. Dan negeri ini juga menghasilkan tebu, kelapa, singkong, dan tembakau. Sapid an kerbau digunakan terutama untuk transportasi dan pengolahan sawah. Babi dan ayam diternakan untuk konsumsi lokal.
Thailand memiliki hutan seluas 15 juta ha lebih, sebagian besar di antaranya ditumbuhi jati dan berbagai pohon lainnya yang dapat diekspor. Jati dihasilkan terutama dari daerah Tak, Phitsanulok, dan Lampang. Hasil hutan lainnya adalah arang rotan dan bamboo.
Setiap tahun dihasilkan lebih dari 2,5 juta ton ikan laut dan ikan air tawar. Ikan Makerel, Anchovies (sejenis ikan kering) dan kerang-kerangan (terutama udang dan kepiting) ditangkap di Teluk Siam. Selain dari danau dan sungai, ikan air tawar dapat diperoleh dari waduk yang dibangun untuk proyek irigasi dan hidrolistrik. Propinsi Chachoengsao terkenal akan kolam ikannya. Di propinsi-propinsi lain di daratan Tengah, ikan gurame dan mujair dipelihara di sawah.
Timah merupakan mineral utama di Thailand. Negeri ini memproduksi sekitar 23.000 ton timah setiap tahun dan merupakan Negara penghasil timah terbesar kelima di dunia. Timah dihasilkan dari Pulau Phukat, propinsi Phangnga, dan propinsi Ranong. Mineral-mineral lain yang ditambang dalam jumlah besar adalah kapur, bijih besi, fluor, batu bara, gips, dan barium. Pencarian minyak dan gas alam masih dilanjutkan di Teluk Siam.
Industri tradisional umumnya mengolah hasil-hasil pertanian dan hutan, seperti padi dan kayu. Sekarang Thailand memiliki pabrik semen, gula, tekstil, perakitan mobil, baja, kertas, minyak, alat-alat metal, gelas, ban, cat, perabot tumah tangga, dan karpet.
Industri pariwisata terus berkembang. Daya tarik pariwisata yang utama di Thailand adalah pantai-pantainya, seperti pantai Pattaya, dan peninggalan sejarah.
            Thailand mengekspor beras, tapioka, karet, ikan kalengan, jagung, gula, timah, dan kerang-kerangan. Barang-barang ini diekspor ke berbagai Negara, terutama ke Amerika Serikat, Jepang, Singapura, Belanda, dan Malaysia. Barang-barang impornya meliputi minyak, mesin-mesin, produk-produk besi, dan baja. Pemasok utamanya adalah Jepang, Amerika Serikat, Singapura, Malaysia, dan Jerman.



Geografi Regional Malaysia

DESKRIPSI UMUM

Malaysia, di Asia Tenggara, didirikan pada tahun 1963 dan, oleh karena itu merupakan salah satu negeri terbaru di dunia. Penduduknya yang merupakan campuran antara banyak suku, bangsa, dan budaya telah membangun suatu negara kebangsaan atas wilayah yang dahulu merupakan bagian Kekaisaran Inggris. Malaysia terdiri atas sebelas negara bagian di Semenanjung Melayu dan dua bekas jajahan Inggris di Pulau Kalimantan. Sampai pada tahun 1965, juga mencakup Singapura. Wilayah yang tersusun menjadi Malaysia merupakan kawasan penting dalam sejarah karena sumber alam dan letaknya yang menguntungkan untuk melakukan perdagangan antara Asia Timur dan negeri di sebelah Baratnya.

Fisiografi
Malaysia dibagi menjadi dua bagian, yang dipisahkan oleh Laut Cina Selatan kira-kira sejauh 640 km. Malaysia Barat meliputi bagian Selatan Semenanjung Malaya. Bagian Timur Malaysia yang lebih besar itu tersusun atas dua negara bagian Sarawak dan Sabah di seperempat bagian Utara pulau besar Kalimantan. Barisan pegunungan memanjang di sebagian besar Semenanjung Malaya. Di kedua sisi Timur dan Barat pegunungan ini terdapat dataran rendah hingga mencapai laut. Sebagian besar dataran rendah ini dipenuhi rawa dan hujan lebat sehingga tidak cocok untuk pengolahan tanah. Dataran rendah bagian Barat semenanjung merupakan kawasan yang berpenduduk paling padat. Di sini terdapat lahan utama yang dibudidayakan dan pusat utama tambang hanya terdapat sedikit orang di sepanjang pantai Timur semenanjung, yang pada umumnya merupakan kawasan penuh hutan lebat dan paya. Sungai utama semenanjung adalah Pahang dan Perak. Bagian Timur negeri itu, yang meliputi Sarawak dan Sabah, sebagian besar merupakan lahan rawa pantai, hutan, dan pegunungan karang. Hanya sekitar 15% penduduk negeri itu berdiam di wilayah ini. Barisan Crocker, yaitu pegunungan tertinggi di Malaysia, membentang dari Sabah hingga Serawak.
Iklim
Malaysia beriklim khatulistiwa dengan suhu umumnya tinggi. Curah hujan lebat, khususnya selama akhir musim gugur dan awal musim dingin, sedangkan rata-rata melebihi 240 cm/tahun. Sekalipun siang hari seringkali panas dan lembab, malam hari sejuk karena angina laut. Di pegunungan, suhu lebih sejuk dan kelembaban berkurang.
Industri
Malaysia merupakan penghasil timah terbesar di dunia. Sedangkan penambangan dan pengolahan timah memberikan pekerjaan kepada banyak orang. Tembaga adalah mineral berharga lain yang diekspor oleh Malaysia. Sebagian besar sediaan karet alam dunia datang dari Malaysia, yang adalah juga salah satu penghasil utama minyak kelapa sawit. Di lepas pantai Malaysia di Laut Cina Selatan terdapat cadangan minyak dan gas alam yang besar. Produksi minyak bumi yang tumbuh secara dramatis pada tahun 1970-an, menghasilkan lebih dari seperempat devisa Malaysia menjelang tahun 1980-an. Minyak merupakan ekspor penting ketika permintaan timah dan karet menurun, sedangkan kayu gelondongan juga diekspor.
Penduduk   
Penduduk Malaysia meliputi aneka latar belakang warna kulit dan suku bangsa. Penduduk asli Melayu, yang bertalian erat dengan orang Filipina dan Indonesia merupakan kelompok terbesar. Di sana terdapat penduduk Cina. Juga terdapat banyak orang India, Pakistan, Sri Lanka, dan Bangladesh, serta beberapa penduduk pribumi yang kebanyakan berdiam di Serawak dan Sabah. Keanekaan suku bangsa kadang-kadang menimbulkan masalah sehingga pemerintah harus tetap waspada agar tidak satu kelompok pun merasa dikecualikan dalam pembangunan negara. Walaupun demikian, kebijakan ekonomi terutama ditunjukkan untuk memperbaiki status kelompok bumi Putra Melayu.
            Bahasa resmi negara itu adalah bahasa Malaysia (Melayu), Brunei, Indonesia, dan Malaysia bekerja sama dalam pembakuan ejaan bahasa mereka yang hampir sama. Bahasa Inggris digunakan secara luas dalam perdagangan dan pemerintahan. Bahasa Cina dan Tamil juga biasa digunakan. Dialek suku juga terdengar dituturkan oleh orang si Sarawak dan Sabah.
            Sebagian besar orang Melayu adalah pemeluk agama Islam, agama yang dibawa oleh pedagang Arab dan India. Keturunan orang India terutama memeluk agama Hindu. Penduduk yang berlatar belakang Cina mengikuti ajaran Kongfucu atau Budha. Beberapa suku pedalaman melakukan kepercayaan animisme leluhur mereka sedangkan di sana sini terdapat mereka yang beragama Kristen.  
Ekonomi
Sekitar 40% penduduk Malaysia bermata pencaharian sebagai petani. Lahan pertanian mereka biasanya kecil dan dikerjakan oleh si petani dan keluarganya yang menggantungkan hidup mereka pada hasil tanaman mereka. Tanaman panenan penting yang paling banyak di lahan gurem ini adalah padi, kelapa, dan sayuran. Malaysia menanam padi, tetapi harus mengimpor lebih banyak lagi untuk persediaan makan rakyatnya. Karet, kelapa sawit, dan pohon kelapa merupakan tanaman keras di perkebunan besar. Pengolahan produk pertanian dan pabrik kayu tetap penting, sedangkan industri yang berhubungan dengan mineral berkembang cepat. Industri penting dan lebih baru yang bertambah besar meliputi manufaktur komponen perkakas listrik, tekstil, plastik, dan mobil.               Orang Malaysia trampil dalam beraneka ragam kerajinan tangan, termasuk anyam menganyam bakul, barang perak, tenunan tangan syal atau sarung, dan kain batik. Pengolahan batik meliputi melukis kain dengan malam, membersihkan pola dari malam, kemudian mengecat bagian kain yang tidak terkena malam.